LUXURY

Menilik Strategi Brand Mewah Melanjutkan Dinasti Bisnis

Persaingan para pemilik butik hingga suksesi kekuasaan.

Menilik Strategi Brand Mewah Melanjutkan Dinasti BisnisBernard Arnault. (Wikimedia)
10 May 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Persaingan brand fashion mewah tak hanya dalam memikat pasar, tapi juga mempertahankan dinasti kekuasaan agar tetap berjaya. Suksesi perusahaan lumrah dilakukan, para pewaris pun bersiap menerima tongkat estafet bisnis keluarga. 

Beberapa jenama mewahsecara terbuka mengungkapkan perencanaan suksesi. LVMH, perusahaan Barang Mewah terbesar di dunia, masih dikendalikan oleh ketua dan CEO Bernard Arnault, tapi empat dari lima anaknya memiliki kursi di dewan LVMH dan semuanya berpotensi mengambil alih hingga ia akhirnya pensiun.

Bulan lalu, Giorgio Armani, desainer Italia terkenal di balik mereknya yang terkenal, mengejutkan banyak orang ketika ia memgungkapkan belum menutup kemungkinannya menjual bisnis.

Mengutip Fortune.com pada Jumat (10/5), Armani justru akan mempertimbangkan melakukan akuisisi untuk merek yang berusia 110 tahun itu.

Lalu, bagaimana strategi jenama mewah lainnya mempertahankan pondasi bisnis? Lorenzo Bertelli, kepala tanggung jawab sosial Prada sekaligus salah satu pewaris mengatakan kepada Bloomberg, "Kami selalu terbuka untuk mempertimbangkan peluang-peluang."

Bertelli kini fokus kepada kemungkinan memperluas grup merek Prada, mencakup Miu Miu dan Church's. Sebelumnya, ia tak menampik adanya saran untuk menjual merek ini, tetapi ia menolak usulan itu karena ingin grup tersebut tetap berada di bawah kontrol keluarga.

Prada dan Armani termasuk di antara rumah mode Italia yang tetap independen ketika banyak jenama mewah melakukan merger dan akuisisi. Bersama Salvatore Ferragamo, Ermenegildo Zegna, dan Canali, grup ini tetap dikendalikan oleh keluarga yang mendirikannya.

Menimbang strategi akuisisi

Sementara itu, banyak jenama mewah lainnya di industri yang diakuisisi oleh konglomerat seperti LVMH dan Kering dari Prancis—keduanya dikendalikan oleh keluarga masing-masing—termasuk Berluti dan Gucci.

Prada lebih dulu aktif dalam langkah akuisi, meskipun dalam skala yang lebih kecil, termasuk mengakuisisi saham minoritas di produsen pakaian rajut Fedeli tahun lalu. Perusahaan yang terdaftar di Hong Kong, 80 persen di antaranya dikendalikan oleh keluarga Bertelli melalui sebuah perusahaan induk, tentu dalam posisi kuat untuk mempertimbangkan langkah merger dan akuisisi. Meskipun situasi pasar dan pengeluaran ketat konsumen telah mempengaruhi industri mewah, bisnis Prada tetap stabil.

Prada melaporkan peningkatan kinerjanya pada 2023 dan telah berinvestasi besar-besaran pada bisnis ritelnya untuk menarik pembeli. Meskipun tidak sebesar pemimpin pasar LVMH—penjualan Prada mencapai €4,7 miliar atau kisaran US$5 miliar tahun lalu, dibandingkan dengan €86,2 miliar atau kisaran US$92,6 miliar dari konglomerat Prancis itu. Prada juga masih merupakan salah satu merek mewah yang paling dikenal dan memiliki warisan selama lebih dari 100 tahun.

Menjaga kemandirian

Pemilik bisnis keluarga sering ingin mempertahankan kontrol, baik dalam hal kreatif maupun keuangan, untuk melindungi warisan keluarga mereka—dan siapa lagi yang lebih baik untuk melindungi warisan itu selain keluarga sendiri?

Armani yang masih menjadi CEO perusahaannya pada usia 90 tahun, mengatakan bahwa "Kemandirian dari kelompok besar masih bisa menjadi nilai penggerak bagi Grup Armani." Demikian diungkapkan dalam wawancara dengan Bloomberg bulan lalu ketika pertama kali mengakui kemungkinan langkah akuisisi.

Armani telah aktif dalam pembelian, meskipun dalam skala yang lebih kecil, termasuk mengakuisisi saham minoritas di produsen pakaian rajut Fedeli tahun lalu.

“Saat ini saya tidak membayangkan pengambilalihan oleh konglomerat mewah besar,” kata Armani. “Pencatatan saham adalah sesuatu yang belum kami diskusikan, tetapi ini merupakan opsi yang dapat dipertimbangkan, mudah-mudahan di masa depan.” 

Rencana suksesi CEO Armani juga belum dipublikasikan, meskipun ia memiliki banyak anggota keluarga di jajaran  manajemen perusahaan, mulai dari kolaborator lama hingga keponakannya.  Sementara bagi Prada, akan menarik untuk melihat bagaimana keluarga Bertelli membentuk masa depannya seiring dengan perubahan kekuatan yang mempengaruhi kemewahan. Namun, perwakilan di Prada tidak berkomentar.

Related Topics