Profil Catherine Hindra Sutjahyo | Fortune Indonesia 40 Under 40

Catherine Hindra Sutjahyo

Catherine Hindra Sutjahyo

Presiden Unit Bisnis On-Demand Service, GoTo

Quick Fact
Catherine Hindra Sutjahyo
Education: Bachelor of Business in Banking & Finance, Nanyang Technological University
Quotes: "Kita boleh merasa tak nyaman. Beri waktu untuk merasakan itu, bahkan sesekali bisa dengan menangis. Saya membiarkan diri saya menangis lima menit. Tapi setelah itu, apa yang akan kamu lakukan?"

Lebih lima tahun bergabung dengan Gojek, ada tiga hal utama yang berkesan bagi Catherine Hindra Sutjahyo. Pertama, ia bisa bekerja sama dengan tim berpola pikir dan semangat serupa, sehingga lebih termotivasi. Kedua, ia bisa menjadi bagian kehidupan masyarakat, karena setiap layanan GoTo bersinggungan langsung dengan mereka. Ketiga, ia semakin melihat betapa pentingnya para mitra bagi masyarakat saat pagebluk melanda.

“Saat orang-orang di rumah, enggak boleh ke mana-mana, driver kami jadi frontliner. Jadi saya pikir, yang menjadi privilege bagi kami, kami bisa begitu lekat menjadi bagian kehidupan masyarakat,” katanya kepada Fortune Indonesia.

Maka, Catherine selalu antusias menemui para mitra lokal setiap bulan—tiga bulan sekali untuk mitra internasional seperti Vietnam. Ia tak lelah, walau harus terbang dari kota ke kota bahkan luar negeri. Meski acap kali dikomplain, ia tetap senang melakukan rutinitas itu. Sebab dari situ, ia juga beroleh saran dan wawasan baru yang bisa memantik ide-ide baru pada proses iterasi layanan ekosistem GoTo. Sesuai dengan masukan pengguna hariannya, bukan hanya konsumen, tapi juga mitra. Baginya, anekdot-anekdot itu akan selalu tersimpan di kotak memori.

Apalagi, Cath—sapaannya—tipe orang yang selalu mempelajari hal baru dari jalan hidup setiap orang yang ia temui. Baik itu anggota timnya, keluarga, maupun para mitra. Di mana pun dan kapan pun. Bahkan saat memakai jasa GoCar, yang minimal ia gunakan dua kali sehari. Beberapa motto andalannya, yakni: “pelaut yang tangguh tak lahir dari laut yang tenang” dan “make big problem small, make small problem nothing”. Yang kedua sudah menjadi landasan hidupnya, sang Mama-lah yang mengajarinya itu.

Life’s hard enough, don’t over complicated it, right? Kalau ditanya motto saya apa, itu-lah [mottonya]. Itu cara termudah untuk menjalani hidup ini,” ujarnya.

Sebelum Gojek, ia telah berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Semuanya memiliki “dampak” tersendiri, tapi di Gojek dan GoTo, dampaknya begitu terasa dalam kehidupan sehari-hari. Dus, Cath paling lama bertahan di Gojek—dan kini GoTo—sepanjang perjalanan kariernya 20 tahun ini.

“Ini salah satu dari sedikit perusahaan yang, bisa dibilang, setiap kali kamu bangun dan setiap harinya, kamu akan memberi makan jutaan orang, literally and figuratively,” ujarnya. “Jutaan pengemudi dan keluarganya, merchant dan keluarga serta karyawannya, belum lagi konsumen. It’s a privilege, to be a part of something that is bigger than me.”