Profil Maudy Ayunda | Fortune Indonesia 40 Under 40

Maudy Ayunda

Maudy Ayunda

Aktris dan Kreator Konten

Quick Fact
Maudy Ayunda
Education: Oxford University dan Stanford University
Quotes: “Kadang-kadang mental block kita sendiri yang membuat kita enggak tumbuh. Tapi, kita tidak melakukan improvisasi, tidak melakukan sesuatu, dan tidak mau belajar.”

Tidak banyak figur publik muda berpikir seperti Maudy Ayunda, 28. Pada jalur karier yang masih mungkin membentang jauh ke depan, dia mantap memelihara gairah untuk dapat memberikan dampak bagi kehidupan di dekatnya dalam hal literasi.

Literasi, menurutnya, merupakan dasar untuk sampai pada tahap selanjutnya dari, misalnya, berpikir kritis untuk membantu dalam pengambilan keputusan, serta melakukan berbagai analisis.

“Saya pikir orang perlu diperkenalkan pada ide-ide yang berbeda. Dari sini, mereka bisa mulai berpikir kritis dan terus mendapatkan ide lainnya, hingga pada akhirnya mereka bisa membentuk opini pribadi dan berpikir secara independen,” kata Perempuan kelahiran Jakarta, 19 Desember 1994 itu kepada Fortune Indonesia (20/1)

Bagi Maudy, literasi bukan slogan semata. Sejak usia 11, dia telah mendapatkan penghargaan Aktris Utama Terpilih dari Festival Film Jakarta 2006 pada film Untuk Rena. Kemudian, publik juga mengenalnya pada lagu dan film Perahu Kertas. Ada pula Female Singer of The Year Indonesian Choice Awards pada 2015. Dia juga dipercaya Disney Indonesia untuk mengisi soundtrack film animasi Moana versi Indonesia yang berjudul Seberapa Jauh Ku Melangkah pada akhir 2016. Terbaru, pemeran wanita pendukung terfavorit Indonesia Movie Actors Awards 2022 melalui film Losmen Bu Broto.

Ia selalu menanamkan bahwa keingintahuan jauh lebih berguna daripada sekadar berharap terlalu banyak dari diri kita. “It’s not instant and we have to wanna grow, wanna work, and wanna become better, untuk akhirnya bisa sampai di tempat yang kita inginkan,” kata penyuka jalan-jalan itu.

Kini, dirinya akan lebih bertransisi ke dunia bisnis. Namun, hal ini bukan berarti ia akan meninggalkan dunia kreatif. Hanya saja, fokusnya lebih ke produksi sembari mematangkan berbagai proyek yang ia rencanakan untuk mengoptimalkan cita-citanya soal literasi.

Baca kisah selengkapnya pada Majalah Fortune Indonesia edisi Februari 2023.