BUSINESS

Garuda Indonesia Ajukan Proposal Perdamaian dalam Proses PKPU

Proposal berisi usulan penyelesaian kewajiban ke kreditur

Garuda Indonesia Ajukan Proposal Perdamaian dalam Proses PKPUIlustrasi Garuda Indonesia. Shutterstock/Cesc_Assawin
10 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengajukan proposal perdamaian dalam tahapan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Proposal perdamaian ini merupakan skema restrukturisasi yang masih akan terus dibahas dan dimatangkan bersama seluruh kreditur.

“Kami akan terus menjalin komunikasi konstruktif untuk mencapai kesepakatan terbaik bersama seluruh stakeholder,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (10/6).

Menurut Irfan, usulan penyelesaian kewajiban usaha yang tertuang dalam kerangka rencana perdamaian tersebut mencakup penyelesaian kewajiban usaha melalui arus kas operasional, konversi nilai hutang menjadi ekuitas, modifikasi ketentuan pembayaran baru jangka panjang dengan periode tenor tertentu, hingga penawaran instrumen restrukturisasi baik dalam bentuk surat utang baru dan ekuitas.

Usulan penyelesaian kewajiban

Presiden Jokowi bertemu Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, sebelum berangkat ke AS, Selasa (10/5).
Presiden Jokowi bertemu Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, sebelum berangkat ke AS, Selasa (10/5). (dok. Garuda Indonesia)

Proposal perdamaian ini, menurutnya  juga mengikutsertakan sejumlah usulan penyelesaian kewajiban usaha yang saat ini terus dikomunikasikan dengan kreditur untuk pendalaman lebih lanjut.

Adapun skema restrukturisasi akan menyesuaikan dengan kelompok kreditur yang telah diklasifikasikan berdasarkan nilai kewajiban usaha maupun jenis entitas bisnis masing-masing kreditur. 

“Besar harapan kami para kreditur dapat memberikan dukungannya kepada kami pada pemungutan suara mendatang,” tutur Irfan. “Setiap bentuk dukungan sangatlah berarti bagi upaya kami memulihkan Garuda menjadi entitas bisnis yang semakin sehat dan adaptif serta menghadirkan basis kolaborasi bisnis yang semakin bernilai tambah bagi seluruh mitra usaha di masa depan.”

Garuda akan menawarkan penyelesaian kewajiban usaha khususnya kepada lessor, finance lessor, vendor Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO), produsen pesawat hingga kreditur lainnya dengan nilai tagihan di atas Rp255 juta melalui penerbitan surat utang baru dengan nilai total US$800 juta serta ekuitas senilai US$330 juta.

Prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan berkesinambungan

Shutterstock_eXpose

Related Topics