BUSINESS

Dorong Kontribusi Pertanian, Kementan Siapkan Pelatihan Petani Muda

Persiapan bonus demografi usia produktif di tahun 2045.

Dorong Kontribusi Pertanian, Kementan Siapkan Pelatihan Petani MudaIlustrasi petani muda. (PxHere)
08 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong program pelatihan untuk 2,5 juta petani muda. Langkah ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan positif di sektor pertanian. 

Apalagi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertanian merupakan salah satu sektor yang mendominasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir 2021. Di masa pandemi, sektor ini bertumbuh cukup positif, sekalipun sektor lain mengalami kontraksi.  

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo ingin mendorong anak muda di Indonesia masuk ke sektor pertanian. “Petani milenial akan kami didik. Ada 3 hal yang penting, pendidikan pertanian secara teknik, baik ternak, tanaman pangan, horti, atau perkebunan; mereka juga diajarkan tentang kewirausahaan dalam pertanian; dan melakukan upaya pemahaman tentang model KUR agar permodalannya ter-backup,” katanya dalam paparan dalam peringatan Hari Pers Nasional secara daring, Senin (7/2).

Menteri Syahrul mengatakan, anak-anak muda di Indonesia harus memahami bahwa menjadi seorang petani masa depan tidak seperti di masa lalu. “Menjadi petani itu hebat, keren, dan pasti menguntungkan. Istilah petani miskin itu tidak ada,” ucapnya.

Generasi muda jadi peluang baik sektor pertanian di masa depan

Untuk menghadapi tantangan, diperlukan persiapan generasi muda yang memahami dan siap berkecimpung di sektor pertanian. Apalagi, pada 2045 Indonesia diproyeksi memiliki bonus demografi berupa usia produktif sebesar 64 persen dari keseluruhan populasi penduduk.

Oleh karena itu, pelatihan petani muda ini dapat menjadi peluang, terutama sebagai model bagi produktivitas pertanian yang maju di masa depan. Kementan secara khusus akan mengawal upaya ini, antara lain dalam tata kelola lahan, kerja sama, teknologi, sumber pendaaan, sampai proses distribusi produk-produk pertanian.

Daya tarik teknologi pertanian

Mentan juga mengatakan bahwa kemajuan pertanian di Indonesia akan mengikuti perkembangan teknologi mesin-mesin pertanian yang semakin canggih. Hal ini dapat mempercepat, meningkatkan, dan memperluas pasar hasil produk pertanian di masa depan.

Terkait dengan upaya mencetak para petani milenial, kemajuan teknologi di sektor pertanian juga dapat membuka banyak peluang pekerjaan yang menarik.

“Sudah waktunya Indonesia mengembangkan pertanian modern, seperti smart farming, screen house, dan sebagainya,” kata Menteri Syahrul.

Related Topics