BUSINESS

Pengamat: Pencatatan Nomor Kendaraan Saat Isi BBM Tak Efektif

Subsidi BBM seharusnya ditargetkan berdasarkan individu.

Pengamat: Pencatatan Nomor Kendaraan Saat Isi BBM Tak EfektifMobil mengisi BBM non-subsidi di SPBU. (dok. Pertamina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho, menilai kebijakan pencatatan nomor kendaraan saat mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) kurang efektif. Kebijakan tersebut mulanya diwacanakan untuk mengawasi pendistribusian BBM. 

“Pertamina sendiri yang akan kelimpungan untuk mencatatkan plat nomor dan sebagainya,” kata Andry kepada Fortune Indonesia, Senin (25/4). “Itu (mencatat plat nomor) terlalu rumit untuk bisa sampai pada sasarannya, yaitu mereka yang tidak berhak menggunakan BBM bersubsidi.”

Menurut Andry, pemerintah harus kembali lagi kepada persoalan yang ingin diatasi, yakni penggunaan BBM bersubsidi yang seringkali tidak tepat sasaran. “Apakah mereka yang mampu supaya menggunakan Pertamax, atau apakah yang kurang mampu Pertalite maupun solar,” katanya menguraikan.

BBM perlu ditargetkan untuk individu yang berhak

Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM pelanggan.Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM pelanggan. (Dok. Pertamina)

Andry berpendapat, pemerintah seharusnya memikirkan target BBM subsidi, berdasarkan individu yang berhak melalui skema khusus. “Misalnya, masyarakat yang memang boleh menggunakan BBM bersubsidi, mereka mungkin bisa membuktikan kelayakannya melalui kartu atau scan KTP, dan sebagainya,” ujarnya.

Pertamina, bisa bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Sosial atau institusi terkait lainnya, sehingga BBM bisa langsung digunakan oleh mereka yang berhak.

“Tentukan saja individu yang berhak, atau perusahaan yang berhak. Mereka (bisa) memiliki kartu identitas atau aplikasi yang bisa ditelusuri lewat Dukcapil atau BPJS. Ini bisa menanggulangi mereka-mereka yang menggunakan BBM bersubsidi (dengan tidak tepat),” ucap Andry.

Solusi harus mulai dari jenis produk yang dijual

Ilustrasi : petugas sedang mengisi BBM di SPBU.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.