BUSINESS

East Ventures Suntik Pendanaan ke Startup MySkill

MySkill mendorong lebih banyak tenaga kerja berkualitas.

East Ventures Suntik Pendanaan ke Startup MySkillMySkill mendorong lebih banyak tenaga kerja berkualitas/Dok. East ventures

by Desy Yuliastuti

19 May 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Startup teknologi pendidikan (Edtech) MySkill mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal oleh East Ventures. Namun, nilai pendanaan tahap awal ini tidak diungkapkan.

MySkill didirikan oleh Angga Fauzan, Co-Founder & Chief Executive Officer MySkill dan Erahmat, Co-Founder & Chief Business Officer MySkill pada pertengahan tahun 2021. Kedua co-founder ini menyadari akan kesenjangan keterampilan yang sangat besar antara dunia akademik dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, yang berujung pada banyak orang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak.

Angga mengatakan, pendanaan dari East Ventures akan mempercepat misi Myskill dalam mendukung para pencari kerja di Indonesia untuk menggapai karier impian mereka.

"MySkill hadir dengan solusi inovatif yang memastikan hasil pembelajaran yang lebih baik, di mana akan menciptakan efek domino dalam menghasilkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih baik di Indonesia,” kata Angga dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (19/5).

Rendahnya jumlah tenaga kerja berkualitas

Dalam studi yang dilakukan oleh J.P. Morgan dan Singapore Management University, ditemukan bahwa salah satu penyebab rendahnya jumlah tenaga kerja berkualitas di Indonesia dikarenakan kesenjangan antara dunia akademik dan industri.

Situasi tersebut diperparah oleh pandemi yang akibatnya dirasakan oleh lebih dari 29 juta pekerja di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

MySkill mendemokratisasi peningkatan keterampilan dan pencarian pekerjaan untuk lebih dari 70 juta tenaga kerja muda di Indonesia. MySkill memberikan solusi dengan menggabungkan tiga jenis pembelajaran: Pembelajaran Independen, Interaktif, dan Privat, karena mereka percaya bahwa kombinasi tersebut dapat menghadirkan hasil yang lebih baik dari proses pembelajaran.

MySkill akan mengalokasikan dana untuk mempercepat adopsi platform, serta untuk terus mengembangkan solusi yang mereka tawarkan. MySkill telah memiliki lebih dari 700.000 pengguna dalam waktu kurang dari satu tahun sejak beroperasi, dan saat ini menyediakan tiga solusi pembelajaran utama, termasuk Mentoring Privat, Bootcamp Interaktif, dan Video E-Learning On-Demand. Kombinasi dari berbagai solusi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam, di mana secara langsung akan bermanfaat dan mempertajam keterampilan para pengguna dalam mendapatkan pekerjaan impian mereka.

“Kami senang untuk menyambut MySkill sebagai bagian dari portofolio East Ventures. Kami percaya MySkill akan menjadi solusi yang tepat dalam memastikan kesiapan dunia akademik dan keterampilan penggunanya dalam mendapatkan pekerjaan impian mereka. Melihat kesenjangan besar yang dihadapi ketenagakerjaan Indonesia saat ini, kami percaya MySkill dapat membawa lebih banyak pertumbuhan serta dampak ke industri tenaga kerja di Indonesia,” kata Devina Halim, Principal East Ventures.

Sebagai informasi, MySkill berbasis di Indonesia, di mana para co-founder merupakan kawan semasa kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) serta telah berkecimpung di dunia pendidikan dan bisnis selama lebih dari 5 tahun. Angga mulai membangun organisasi komunitas pendidikannya di ITB dan mendapatkan nominasi Edinburgh Student Awards saat menempuh magister di Britania Raya.

Dia pun telah bekerja sebagai profesional di bidang marketing selama lebih dari 6 tahun di berbagai startup seperti Zenius dan Bibit. Di lain sisi, Erahmat saat ini sedang menyelesaikan studi PhD-nya di Korea Selatan usai menyelesaikan S1 di ITB. Di samping itu, memiliki pengalaman dalam bisnis Pelatihan Olimpiade Sains Nasional dan Internasional, dan mendapatkan kepercayaan dan telah bekerja sama dengan berbagai sekolah di seluruh Indonesia.