BUSINESS

Sektor Tekstil dan Pakaian Jadi Sumbang 9,5% Emisi Global 2030

Penggunaan polyester berpengaruh signifikan.

Sektor Tekstil dan Pakaian Jadi Sumbang 9,5% Emisi Global 2030Ilustrasi pakaian/Pixabay

by Desy Yuliastuti

03 November 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sandang merupakan kebutuhan primer manusia. Namun, faktanya emisi sektor tekstil dan pakaian jadi meningkat secara absolut dan menyumbang peningkatan emisi global. Meskipun para pemain utama di industri memenuhi komitmen iklim mereka, emisi sektor tekstil dan pakaian jadi dari produksi kemungkinan besar akan meningkat dalam dekade ini.

Manufaktur dan penjualan barang tekstil dan pakaian, menghasilkan 2,5 miliar ton emisi gas rumah kaca setiap tahun. Ini mewakili 7,25 persen dari total emisi buatan manusia saat ini dan diperkirakan akan mencapai 9,5 persen pada tahun 2030.

Temuan ini disajikan dalam laporan Blah Blah Briefing of the Textile and Apparel Sector oleh cKinetics. Laporan ini mengidentifikasi solusi untuk mengurangi emisi. Studi ini memberikan kerangka kerja untuk menganalisis seluruh rantai nilai produksi dan membawa perincian pada tuas utama untuk bergerak.

Polyester menyumbang emisi karbon

Ilustrasi industri tekstil/Pixabay

Meningkatnya permintaan konsumen akan barang tekstil dan pakaian jadi, serta meningkatnya penggunaan poliester adalah faktor yang paling berkontribusi terhadap peningkatan tersebut.

“Ini adalah sektor penting yang terkait dengan kehidupan sehari-hari setiap orang dan rantai nilainya mempekerjakan lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia,” kata Rekha Rawat, Associate Director praktik Industri Berkelanjutan di cKinetics.

Dia menambahkan, dampak tertinggi sektor ini terkonsentrasi di negara berkembang. “Oleh karena itu ada beberapa komponen yang saling terkait,” katanya.

Misi mengurangi emisi gas rumah kaca global, diharapkan menyoroti seluruh proses manufaktur yang meliputi sempat aspek, yaitu produksi serat, mengubah serat menjadi benang, mengubah benang menjadi kain, dan membentuk kain menjadi produk akhir.

Perusahaan tekstil menyumbang 608 juta ton emisi gas rumah kaca

Ilustrasi pabrik tekstil/Pixabay