BUSINESS

Jurus Mempertahankan Talenta Terbaik Perempuan di Perusahaan

Diskriminasi bukan hambatan mencapai puncak karier.

Jurus Mempertahankan Talenta Terbaik Perempuan di PerusahaanIlustrasi pemimpin perempuan di perusahaan. Shutterstock/NDAB Creativity

by Desy Yuliastuti

10 March 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hingga kini perempuan masih dihinggapi stereotip sebagai pihak yang tak cakap menjadi pemimpin tertinggi suatu organisasi atau perusahaan.

Shirley Santoso, Partner and President Director Kearney, mengatakan perempuan terus menjadi pihak yang kurang terwakili di setiap tingkatan dalam perusahaan, terutama pada tingkatan manajerial dan peran kepemimpinan yang penting. Menurutnya, perusahaan perlu menyadari bahwa tempat kerja yang beragam dan inklusif dengan pemimpin perempuan dapat membawa keuntungan tersendiri bagi perusahaan. 

“Pekerja perempuan, khususnya, dapat turut memberikan pandangan yang berbeda dan menyelesaikan masalah melalui berbagai cara, sehingga dapat meningkatkan cara perusahaan-perusahaan menjalankan bisnis dan mendorong pertumbuhan,” katanya dalam webinar “Transformasi Masa Depan Pekerjaan untuk Perempuan” dalam rangka Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret, Rabu (9/3).

Masalahnya, tantangan perempuan bukan saja stereotip, namun juga beban kerja tak wajar, seperti dilontarkan Henny Purnamawati, Senior Partner, Head of Financial Services Indonesia Egon Zehnder. 

“Sejak dahulu, perempuan pada umumnya telah menghadapi banyak tantangan dalam menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dan keluarga, tapi pandemi Covid-19 telah menyoroti fokus pada beratnya beban tak wajar yang harus ditanggung oleh perempuan,” ujarnya,

Situasi ini menjadi penyebab meningkatnya kelelahan yang berlebihan dan tingkat atrisi tinggi yang dialami profesional perempuan. Masa depan tempat kerja diharapkan dapat lebih bersifat berkelanjutan dengan mengubah tempat kerja, serta melaksanakan cara-cara baru dalam membina, menarik, dan mempertahankan perempuan di ranah profesional.

Lalu, apa yang menjadi alasan talenta perempuan mengundurkan diri dan bagaimana mempertahankan talenta perempuan di perusahaan?

Alasan talenta perempuan meninggalkan perusahaan

Henny mengatakan seorang talenta perempuan akan kian dihadapkan dengan pilihan seiring jenjang karier yang semakin tinggi. Misalnya, untuk meningkatkan levelnya, seorang perempuan harus pindah ke luar kota atau mancanegara.

"Pilihan ini dari 1998 sampai terakhir-terakhir ini, itu antara pekerjaan semakin tinggi atau keluarga. Jadi atau ya, tidak ada kata 'dan' di situ. Itu dialami oleh banyak sekali women talent di seluruh dunia. Ini adalah faktor penting yang menyebabkan jumlah perempuan di top management position itu masih sangat jarang," ujarnya.

Menurut Indeks Tren Kerja 2021 oleh Microsoft, lebih dari 40 persen tenaga kerja global, di antaranya adalah tenaga profesional perempuan, telah mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari tempat kerja pada 2021. Lebih dari itu, banyak perusahaan terus menghadapi kurangnya tenaga kerja terampil pada masa perombakan kerja terbesar dalam sejarah modern ini.

Sementara itu, berdasarkan survei Kearney kepada 200 tenaga profesional perempuan dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura, tidak adanya kesempatan dalam pengembangan karier adalah alasan utama para talenta perempuan dari berbagai usia akan meninggalkan perusahaan.

Talenta perempuan berusia 30-59 mengatakan kompensasi finansial tidak memadai merupakan alasan kedua untuk hemgkang dari perusahaan. Untuk para talenta perempuan yang belum berusia 30, kurangnya ketertarikan pada perusahaan adalah alasan kedua untuk meninggalkan perusahaan.

Untuk mengatasi problem tersebut, perusahaan perlu mengubah peraturan atau menyesuaikannya dengan kebutuhan dari talenta perempuan.

"Kalau untuk mengembangkan karier makin lama makin tinggi perempuan harus pindah ke luar kota, kecenderungannya perempuan—karena punya keluarga—itu akan susah sekali. Sehingga aturan dari perusahaan ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dari women talent," katanya.

Strategi menarik talenta terbaik perempuan di perusahaan

Ilustrasi perempuan sebagai pemimpin dan ibu rumah tangga. Shutterstock/YAKOBCHUK VIACHESLAV

Related Topics