BUSINESS

Antam Sumbang Rp1,63 Triliun untuk Pemasukan Negara

Setoran Antam terdiri dari royalti, dividen, dan PNBP.

Antam Sumbang Rp1,63 Triliun untuk Pemasukan NegaraPetugas menunjukkan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam Denpasar Bali, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra

by Eko Wahyudi

09 December 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melaporkan telah ikut menyumbang Rp1,63 triliun bagi pemasukan negara pada kuartal III-2021. Dana Amin, sang direktur utama, mengatakan kontribusi tersebut berbentuk royalti, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen.

"Tahun ini Antam memiliki kinerja yang solid. Dengan arus kas yang mencapai Rp4,8 triliun, Antam mampu menghasilkan laba bersih Rp1,71 triliun," kata Dana dalam keterangan resminya, Rabu (8/12).

Menurutnya kontribusi tersebut tidak mengganggu catatan laba perusahaan. "Nilai laba yang diperoleh Antam selama sembilan bulan ini sudah di luar dari kewajiban yang harus dibayarkan perusahaan termasuk pencatatan kontribusi kepada negara. Untuk dividen biasanya dikeluarkan terakhir," ujarnya.

Dana meyakini dengan kas perusahaan Rp4 triliun, pembayaran dividen di akhir takkan menjadi masalah. "Secara bisnis, kondisi cash perusahaan sangat baik. Uang yang ada mencukupi untuk membayar semua kewajiban dan sisanya masih banyak," katanya.

Dalam kesempatan sama, pengamat hukum energi dan pertambangan Universitas Tarumanegara, Ahmad Redi, menilai kinerja Antam terhitung baik. Pasalnya, walau terdampak pandemi COVID-19 perseroan ini masih mampu mencatatkan laba cukup besar.

"Apa yang dihasilkan Antam saya kira cukup signifikan ya, dengan ada kenaikan laba di semester terakhir ini. Jadi ini saya kira satu hal yang positif,” ujarnya.

Kinerja Antam kuartal III-2021

Berdasarkan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir September 2021, laba bersih Antam melonjak 104,65 persen bila dibandingkan raihan pada periode sama tahun lalu yang mencapai Rp835,78 miliar. Alasan meroketnya laba Antam tersebut adalah meroketnya penjualan emas.

Untuk penjualan, Antam mencatatkan Rp26,47 triliun. Nilainya meningkat 46,79 persen ketimbang penjualan pada periode sama tahun lalu yang sebesar Rp18,03 triliun.

Komoditas emas memang menjadi penunjang utama bisnis Antam. Penjualan produk emas Rp17,67 triliun hingga September 2021. Nilainya meningkat 36,11 persen dibandingkan Rp12,98 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Produk lainnya yang menyumbang penjualan adalah feronikel dengan total Rp4,34 triliun, naik 33,02 persen dibandingkan sebelumnya yang mencapai Rp3,26 triliun. Penjualan bijih nikel Rp3,25 triliun atau naik 390,4 persen dari Rp663,07 miliar.

Meski total penjualan Antam melambung, beban pokok penjualan juga meningkat dan menggerus profitabilitas. Jumlah beban usaha juga naik signifikan secara tahunan pada sembilan bulan pertama 2021. Beban pokok penjualan Rp21,33 triliun atau meningkat 41,02 persen dari Rp15,13 triliun. Sementara, jumlah beban usaha yang ditanggung Antam Rp2,78 triliun, naik 90,51 persen dari Rp1,46 triliun.