BUSINESS

Bisnis Senior Living di Indonesia Masih Sangat Menjanjikan

Tahun 2045 jumlah lansia akan mencapai 63,3 juta jiwa

Bisnis Senior Living di Indonesia Masih Sangat MenjanjikanIlustrasi para penerima jaminan hari tua. (ShutterStock/PhotoIris2021)
by
01 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI) menyebut bisnis hunian untuk lanjut usia atau senior living di Indonesia sangat menjanjikan. Apalagi jumlah pendudukan berusia di atas 60 tahun di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

“Secara umum memang peluang bisnis ini portofolio yang menjanjikan pada hari ke depan, karena pertumbuhan kesejahteran lansia juga semakin tinggi,” kata anggota Dewan Pembina ASLI, Marlin Marpaung, kepada Fortune Indonesia, Senin (1/11).

Secara struktur ekonomi lansia di Indonesia, 56 persen berada dalam kondisi ekonomi baik untuk diserap pasar. Sebanyak 45 persen lansia memiliki keuangan menegah atas, dan 11 persen di antaranya merupakan orang kaya. Kedua segmen ini bisa dimaksimalkan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan struktur penduduk Indonesia mengarah ke usia tua, yang pada 2025 diperkirakan jumlahnya di Indonesia mencapai 36 juta jiwa. Kemudian, akan ada 63,31 juta lansia atau hampir 20 persen dari total populasi pada 2045.

Berdasarkan data Perserikaan Bangsa-bangsa (PBB) tentang World Population Ageing, pada 2015 jumlah lansia dunia diperkirakan 901 juta jiwa. Proyeksinya akan terus meningkat mencapai 2 miliar jiwa pada 2050. Indonesia pada tahun dimaksud akan masuk dalam 10 besar negara lansia terbesar dengan jumlah 74 juta jiwa.

Menurut Marlin, bisnis senior living terus mengalami pertumbuhan. Pada 2014-2020, katanya, kapasitas total senior living rata-rata tumbuh 10 persen per tahun. Bahkan, dia menyebut ada yang tingkat okupansinya 80 persen.

“Artinya pertumbuhannya ada signifikan benar, dan ada yang terganggu pandemi. Tapi saat pandemi banyak juga dicari orang, agar orang tuanya dapat dirawat dengan baik,” ujarnya.

Efisiensi dan terstandar

Ia menyebut biaya merawat lansia secara mandiri dapat mencapai Rp30 juta per bulan/jiwa. Namun, hal itu pun bergantung taraf ekonomi orang. Sebab, biayanya dapat ditekan hingga Rp24 juta plus pemantauan kesehatan, makanan, dan seluruh aktivitas pendukung lainnya.

“Sehingga kualitas hidup mereka lebih prima dan berstandar, serta bisa lebih murah dan efisein,” katanya.

Ia menyebut saat ini ASLI memiliki 10 anggota yang terdiri dari perusahaan yang memiliki fokus pada kualitas hidup lansia, terdiri dari 4 developer khusus senior living, 3 perusahaan senior club, dan sisanya pada layanan pendukung—termasuk tur bagi lansia.

Saat ini bisnis senior living di Indonesia tidak merata. Sebab, baru ada dua wilayah yang secara serius dikembangkan untuk bisnis tersebut, yakni Jabodetabek dan Bali. Kota-kotab besar lain seperti Medan, Surabaya, Bandung, Makassar, Yogyakarta dan lainnya belum terjamah.

Dia pun menyarankan hotel atau rumah sakit yang mengalami dampak pandemi COVID-19 terjun ke bisnis senior living. “Karena mau pandemi atau ekonomi sulit, mau masa growth, senior living jadi kebutuhan yang tepat untuk masa depan,” ujarnya.

Tarif panti jompo ekslusif

Salah satu perusahaan yang memiliki panti jompo berkelas adalah PT Briscor Horizon, dengan usaha berlabel Rukun Senior Living. Lokasinya di Sentul dan menyasar pasar menengah atas.

Rukun menawarkan kawasan bagi para lansia atau senior dengan berbagai fasilitas, pelayanan dan kebutuhan hidup di kawasan Sentul, Bogor. Lansia dapat memilih tinggal di Rukun Senior Living atau tetap tinggal di rumah sendiri dengan keluarga dan hanya mengikuti program atau kegiatan dari Rukun Senior Club.

Jika ingin memilih menetap di Rukun Senior Club maka dapat memilih paket harian, bulanan, tahunan, bahkan seumur hidup. Melansir laman resminya, biaya untuk tinggal disini berkisar antara Rp750 ribu per hari sampai lebih dari Rp20 juta per bulan dengan fasilitas layaknya hotel bintang lima.

Selain itu ada tempat lainnya yakni Senior Living D’Khayangan. Senior living ini merupakan hasil kerja sama antara Jababeka Longlife City dengan Longlife Holding Japan. Ia hunian terpadu bagi para lansia. Posisinya berada di Jababeka Residence Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Untuk dapat tinggal di sana, butuh biaya tinggal sebesar Rp500 ribu per hari, dan Rp22,5 juta per bulan. Bahkan untuk layanaan seumur hidup tarifnya bisa sampai Rp3 miliar. Kondisi para lansia akan diawasi oleh beberapa perawat sekaligus dalam 24 jam. Penghuni pun mendapatkan berbagai fasilitas.

Related Topics