BUSINESS

2030, Blue Bird Targetkan 10 Persen Taksinya ke Kendaraan Listrik

Perseroan ingin mengurangi 50% emisi karbon pada 2030.

2030, Blue Bird Targetkan 10 Persen Taksinya ke Kendaraan ListrikMenhub Budi Karya Sumadi bersama jajaran manajemen PT Blue Bird Tbk usai mencoba taksi listrik di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (20/4). Dok. Istimewa
by
21 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Blue Bird Tbk (BIRD) berkomitmen untuk mengurangi 50 persen emisi karbon dan buangan operasional pada 2030. Salah satu langkahnya adalah terus mentransformasikan taksinya ke kendaraan listrik.

“Melalui Visi Keberlanjutan 50/30, Bluebird berharap untuk dapat membuktikan komitmen perusahaan dalam mengurangi 50 persen emisi karbon dan limbah operasional di tahun 2030, dan menerapkannya ke dalam tiga pilar Visi Keberlanjutan, yaitu BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps,” kata Direktur Utama Blue Birdm Sigit Djokosoetono, saat media gathering di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (20/4).

Dalam perbaikan kualitas lingkungan, perusahaan akan melakukan transformasi armada ke kendaraan listrik sebesar 10 persen, transformasi armada ke kendaraan berbahan bakar CNG (gas bumi terkompresi) sebesar 23 persen, serta implementasi panel surya sebagai alternatif energi demi mencapai target penghematan sebesar 150.000 kWH pada 2030.

Langkah berkelanjutan Blue Bird ini telah dimulai sejak 2019, dengan mentransformasikan armadanya dengan kendaraan listrik mobil bermerek Tesla dan BYD. Hingga 2021, Blue Bird berupaya terus meningkatkan penambahan jumlah armada kendaraan listrik yang dimiliki.

Kendaraan listrik masih mahal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah Blue Bird yang mulai beralih ke kendaraan listrik. Sejauh ini, masalah utama penggunaan kendaraan listrik adalah biaya yang mahal, baik untuk pengadaannya maupun tarifnya.

"Memang karena harganya yang terpaut jauh belum terjadi satu ekuilibrium yang baik tapi mungkin suatu hari bisa menemukan ekuilibrium yang baik. Mungkin kalau Blue Bird atau perusahaan lain sudah siap bisa dijalankan dengan baik," ujarnya. 

Menurutnya, langkah ini mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi karbon di sektor transportasi dan juga mendukung percepatan implemntasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.

“Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk Transportasi Jala. Pemerintah mendukung penuh langkah Blue Bird untuk kelangsungan dunia yang lebih baik ke depannya,” katanya. 

Budi mengatakan penggunaan kendaraan listrik merupakan upaya mewujudkan transportasi yang berkelanjutan dan dapat mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik yang terintegerasi pada 2030. Selain itu, juga mencapai target net zero emission pada 2060.

Ada taksi lain

Selain itu, Blue Bird juga melengkapi jajaran armadanya dengan menggunakan kendaraan berbahan bakar CNG sebagai salah satu solusi alternatif ramah lingkungan. Untuk itu, Blue Bird melakukan proses transformasi armadanya ke kendaraan berbahan bakar CNG, yang hingga 2021 mencapai 2,200 unit, dan memiliki emisi karbon lebih rendah hingga 75 persen dibandingkan kendaraan berbahan bakar minyak.

Prinsip efisiensi listrik juga telah diadopsi oleh Blue Bird, baik di Kantor Pusat maupun di Pool Armada melalui implementasi penghematan energi pada non-jam kerja. Contohnya di Kantor Pusat, Blue Bird memaksimalkan pencahayaan dari luar selama jam kerja. Melalui inisiasi ini, Blue Bird mengeklaim telah mengurangi penggunaan energi berturut-turut selama 2 tahun terakhir hingga 17 persen.

Related Topics