BUSINESS

Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional bagi Suatu Negara

Daya saing di tingkat intenasional akan terbentuk.

Dampak Positif dan Negatif Perdagangan Internasional bagi Suatu NegaraKendaraan melintas di dekat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (17/10/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
by
17 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang dan jasa antarnegara. Hal ini berkembang karena kerja sama antar negara dengan tujuan mempromosikan suatu barang dan jasa secara bebas.

Dengan perdagangan internasional, secara tidak langsung negara satu dengan yang lainnya akan menunjukkan daya saing perekonomian di tingkat internasional.

Pada dasarnya, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Karena itu, tiap negara memerlukan bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Perdagangan antarnegara ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing negara. 

Perdagangan internasional tidak hanya dapat dilakukan di antara pemerintah negara saja, namun antar warga negara atau individu di setiap negara dengan negara lain.

Adapun hasil dari perdagangan internasional, pasar menjadi lebih kompetitif. Hal tersebut pada akhirnya membuat harga yang lebih bersaing dan produk yang lebih murah bagi konsumen. 

Dampak positif perdagangan internasional

Perdagangan internasional memberikan banyak dampak positif bagi suatu negara yang bekerja sama dengan negara lain untuk melakukan ekspor-impor. Dampak ini tidak saja berlaku untuk sektor pemerintahan karena warga negara juga bakal terkena dampak baiknya. Berikut adalah dampak positif perdagangan internasional.

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi

Perdagangan internasional akan memberikan dampak kepada industri-industri dalam negeri berupa dorongan untuk mempercepat pertumbuhan perekonomian di suatu negara.

Dengan adanya perdagangan internasional, permintaan dan penawaran ekspor produk untuk negara lain akan semakin meningkat. Contohnya saja perkembangan pada industri tekstil, kerajinan, udang, kopi, atau karet.

2. Memperluas pasar produk dalam negeri

Perdagangan internasional membantu memperkenalkan produk dalam negeri ke pasar internasional, sehingga cakupan pasar menjadi semakin luas. Pada gilirannya, hal itu akan membantu meningkatkan produksi perdagangan. 

3. Memperat hubungan antarnegara

Perdagangan internasional dapat memperat hubungan di antara dua negara atau lebih yang saling bekerja sama dalam bidang perdagangan. Melalui kerja sama perdagangan, negara-negara tersebut akan sama-sama mendapatkan keuntungan. Saling kebergantungan antarnegara dalam urusan perekonomian sering kali memicu hubungan yang erat.

4. Sumber Devisa Negara

Devisa adalah sumber valuta asing sebagai alat pembayaran dari perdagangan internasional antarnegara. Tidak semua mata uang negara lain dinyatakan devisa, tetapi hanya jika mata uang tersebut dijadikan sebagai alat tukar barang atau jasa antarnegara.

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena perdagangan internasional, devisa negara pun akan bertambah dengan adanya perdagangan internasional.

Devisa diperoleh dari berbagai negara yang membeli produk dari suatu negara. Devisa itu berbentuk mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan macam-macam mata uang dari negara lain.

5. Menarik Investor Asing

Perdagangan internasional juga memiliki dampak positif untuk menarik investor dari luar negeri untuk menambah modal usaha agar industri dapat tumbuh lebih besar. Investor biasanya tertarik karena sebelumnya pernah dilakukan perdagangan internasional dan bersinggungan dengan investor tersebut.

Dengan adanya tambahan modal dari investor asing ini maka pertumbuhan ekonomi di suatu negara akan semakin meningkat. Keuntungan lainnya juga akan lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. Ini akan memberi dampak besar pada perekonomian.

Dampak negatif perdagangan internasional

1. Ketergantungan dengan negara lain

Perdagangan internasional dapat menyebabkan ketergantungan dengan negara lain. Jika produk atau jasa yang dibutuhkan tidak mampu diproduksi di dalam negeri karena kurangnya teknologi atau modal atau bahan baku, ketergantungan dengan negara produsen akan semakin tinggi.  

2. Eksploitasi SDA dan SDM

Demi bisa bersaing dengan industri atau produk luar negeri dan memenuhi pasar luar negeri, pemilik usaha akan melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam (SDM) dan sumber daya manusia (SDM) demi mendapatkan keuntungan besar tanpa memikirkan dampak buruknya. 

3. Menghambat pertumbuhan industri dalam negeri

Impor berlebihan akan menghambat pertumbuhan industri di dalam negeri. Alasannya, masyarakat beranggapan produk impor lebih berkualitas dibanding produk lokal bisa mendapatkan produk impor dengan lebih mudah.

4. Adanya persaingan tidak sehat

Langkah pemerintah di suatu negara dalam memenangkan persaingan di dalam perdagangan internasional, dengan cara membuat beberapa kebijakan misalnya dumping dan praktik dalam tarif impor sebenarnya tidak tepat.



 

Related Topics