BUSINESS

Pemerintah Bakal Permudah Izin Impor Baja ke Indonesia

Pengalokasian impor baja dilakukan secara selektif.

Pemerintah Bakal Permudah Izin Impor Baja ke IndonesiaShutterstock/TGeorge
by
26 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memulai rangkaian kunjungan kerja di Tokyo, Jepang lewat pertemuan dengan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Koichi Hagiuda. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga mengangkat soal impor baja.

Saat ini, pemerintah Indonesia sedang menyiapkan Neraca Komoditas dalam rangka penerbitan izin impor produk baja yang rencananya akan dilaksanakan pada 2023.

Pengalokasian dilakukan berdasarkan data supply-demand, kapasitas produksi perusahaan, dan rekam atas kinerja realisasi impornya, dengan tujuan agar penggunaan baja impor sebagai bahan baku tepat sasaran.

“Baja sangat diperlukan untuk industri pengguna. Oleh karena itu, pengaturan pengalokasian impor baja dilakukan secara selektif, namun dengan proses yang transparan dan akuntabel, dengan tetap menjaga agar tidak melanggar ketentuan World Trade Organization (WTO),” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).

Sedang menyiapkan relaksasi tarif

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang ikut menyampaikan bahwa impor baja sangat diperlukan bagi industri.

“Pemerintah sedang menyiapkan kebijakan untuk melakukan relaksasi tarif, dan tim teknis akan segera menyelesaikan,” katanya.

Pertemuan ini juga membahas perihal potensi kolaborasi lanjutan di antara kedua negara, mengingat kerja sama keduanya telah berlangsung selama hampir 50 tahun.

Sebagai penutup dari pertemuan tersebut, Menteri Hagiuda menyampaikan bahwa pemerintah Jepang sangat puas bahwa kedua belah pihak telah melihat ke arah yang sama dan berharap untuk dapat segera meneruskan pembahasan dalam pertemuan ini.

“Kita bisa meneruskan pembahasan ini, baik melalui pembahasan secara langsung maupun secara online. Saya ada rencana untuk kembali datang ke Indonesia, meneruskan hubungan yang sudah baik ini,” ujarnya.

Impor baja dari Jepang paling besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) volume impor besi dan baja tumbuh 14,81 persen menjadi 13,04 juta ton pada 2021, dibanding tahun sebelumnya yang hanya 11,36 juta ton. Sedangkan nilai impornya melonjak 74,45 persen menjadi US$11,96 miliar pada 2021, dibanding tahun sebelumnya yang hanya US$6,86 miliar.

Impor besi dan baja Indonesia terbesar berasal dari Jepang, dengan volume 2,52 juta ton senilai US$2,06 miliar pada 2021. Volume tersebut mencapai 19,32 persen dari total impor baja tahun lalu.

Impor besi dan baja terbesar berikutnya berasal dari Korea Selatan, dengan volume 2,38 juta ton senilai US$1,21 miliar. Volume tersebut porsinya mencapai 18,28 persen dari total impor.

Sedangkan impor besi dan baja Indonesia dari Tiongkok volumenya 1,44 juta ton dengan nilai US$2,74 miliar. Volume tersebut porsinya mencapai 11,03 persen dari total impor.

Sebelumnya, volume impor besi dan baja nasional sempat mencapai 16,15 juta ton pada 2019. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Related Topics