BUSINESS

Pertamina Ajak Mitsui Garap Potensi Komersialisasi CCUS di Indonesia

Seluruh industri harus kurangi dan memitigasi emisi karbon.

Pertamina Ajak Mitsui Garap Potensi Komersialisasi CCUS di IndonesiaDirektur SPPU Pertamina, Iman Rachman dan General Manager of Sustainable Energy Development Division, Energy Business Unit I, Mitsui & Co., Ltd., Yasuchika Maruyama usai penandatangan JSA CCUS di Indonesia. (Dok. Pertamina)
by
07 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) mempertegas komitmennya dalam mendukung penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan menggandeng Mitsui & Co., Ltd. melalui Kesepakatan Kerja Sama Studi (Joint Study Agreement/JSA) untuk mengkaji komersialisasi penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) di wilayah Sumatra Tengah, Indonesia.

Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina, Iman Rachman, mengatakan kesepakatan tersebut ditujukan untuk melakukan studi kelayakan penerapan teknologi CCUS di Sumatra Tengah. Hal ini juga sekaligus menjajaki kemungkinan membangun kemitraan strategis jangka panjang dalam pengembangan dekarbonisasi mencapai target transisi energi.

“Regulasi, izin dan dukungan pemerintah serta kerja sama para pemangku kepentingan akan menjadi faktor kunci keberhasilan program CCUS ini,” kata Iman dalam keterangannya, Kamis (7/4).

Penandatanganan JSA tersebut dilakukan oleh Direktur Strategi, Portofolio, & Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina, Iman Rachman, serta General Manager of Sustainable Energy Development Division, Energy Business Unit I, Mitsui & Co., Ltd., Yasuchika Maruyama, yang disaksikan oleh Sinichi Kikuchihara selaku Presiden Direktur PT Mitsui Indonesia, di Grha Pertamina, Jakarta, 6 April 2022.

Masih dilakukan kajian

Menurut Iman, Pertamina dan Mitsui akan melakukan penelitian teknologi penangkapan, pemurnian dan penyimpanan CO2 sesuai kapasitas serta formasi subsurface guna mendapatkan hasil kajian yang lebih komprehensif.

Selain itu, berlaku pula penetapan dan pemetaan sumber emisi CO2 di sekitar lokasi penyimpanan atau pemanfaatan CO2, potensi penerimaan CO2 dari daerah lain, hingga rencana pengembangan hub dan cluster CCS/CCUS untuk mendapatkan bisnis baru. Tercakup pula transportasi CO2 melalui pipa, truk, dan kapal dari sumber emisi ke lokasi dengan kombinasi yang paling efisien.

Akan perkuat hubungan Indonesia-Jepang

Hal senada disampaikan General Manager of Sustainable Energy Development Division, Energy Business Unit I, Mitsui & Co., Ltd., Yasuchika Maruyama. “Kerja sama ini tidak hanya akan mempererat hubungan baik antara Mitsui dan Pertamina, tapi juga antara Indonesia dan Jepang,” katanya.

Menurut Maruyama, Indonesia adalah salah satu produsen migas terkemuka di Asia. Sejumlah lapangan migas yang memasuki fase penurunan produksi diharapkan dapat digunakan kembali. Sedangkan Mitsui dapat memanfaatkan pengetahuan dari proyek-proyek CCUS di Inggris dan negara lain.

Diharapkan keduanya akan menciptakan rantai nilai CCUS di Asia Pasifik. "Kami berharap bersama Pertamina dapat mengembangkan proyek CCUS yang hemat biaya dengan memanfaatkan keunggulan yang ada dalam bentuk sinergi," ujarnya.

Pemerintah Indonesia menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29 persen pada 2030 atau 41 persen dengan dukungan internasional. Pengembangan bisnis CCUS menjadi salah satu inisiatif mendukung dekarbonisasi dan solusi teknologi Enhance Oil/Gas Recovery (EOR/EGR) dalam meningkatkan produksi migas di Indonesia.

Related Topics