BUSINESS

Data Gaikindo: Hyundai Juara Mobil Listrik, Toyota Kuasai Pasar Hybrid

Pangsa kendaraan elektrifikasi baru 0,4 persen.

Data Gaikindo: Hyundai Juara Mobil Listrik, Toyota Kuasai Pasar HybridHyundai Ioniq 5/Dok. Hyundai
15 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merekam soal tren penjualan kendaraan elektrifikasi, baik mobil listrik (electric vehicle/EV) berbasis baterai maupun hybrid. Dalam laporan tersebut, Hyundai menjadi juara dalam pasar EV, sedangkan Toyota menguasai segmen hybrid.

Laporan Gaikindo menunjukkan sepanjang semester pertama tahun ini, Hyundai membukukan penjualan EV secara wholesale, atau pabrikan ke diler, hingga 454 unit. Dari jumlah tersebut, jenama IONIQ 5 menjadi andalan dengan 395 unit terjual.

Lalu, 29 unit disumbang dari penjualan Ioniq EV Signature dan Kona Electric mencapai 20 unit. Itu juga belum termasuk pengiriman Hyundai Genesis G80 yang mencapai 10 unit. Perlu dicatat, G80 ini merupakan kendaraan yang dipilih untuk melayani para tamu petinggi gelaran Presidensi G20.

Hyundai unggul telak dalam pasar kendaraan listrik karena para pesaingnya, seperti Toyota, Lexus, Nisan, dan DFSK, mencatatkan penjualan jauh di bawahnya. Misalnya saja, Nissan Leaf hanya menjual 31 unit. Kemudian, Lexus UX300E cuma mencapai 4 unit, DFSK Gelora 4 unit, dan Toyota C+Pod 2 unit.

Untuk pasar hybrid, kondisinya cukup berbeda. Di segmen ini, Toyota mampu menjual 926 unit. Secara terperinci, penjualan Corolla Cross mencapai 626 unit, All New Camry 183 unit, All New Corolla Altis 86 unit, dan C-HR 31 unit.

Sedangkan Lexus, brand mobil mewah Toyota, membukukan penjualan ES 300h hingga 76 unit. Di sisi lain, Nissan dengan jenama Kicks E-Power menjual 230 unit, dan diikuti oleh penjualan Mitsubishi Outlander PHEV yang sebesar 10 unit.

Adopsi mobil listrik

Mobil listrik Ioniq 5 dengan tandatangan Presiden Joko Widodo tertoreh di bagian penutup mesinnya di Pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022). ANTARA FOTO/Biro Pers, Media dan Informasi Setpres/Laily Rachev.

Total penjualan kendaraan elektrifikasi, terdiri dari EV yang berbasis baterai maupun hybrid, sepanjang enam bulan pertama tahun ini hanya mencapai 1.737 unit. Sebagai konteks, penjualan mobil listrik itu berarti hanya 0,4 persen dari total penjualan kendaraan bermotor secara wholesale yang sebesar 475.321 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, sempat mengatakan Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam pengembangan mobil listrik. Salah satunya adalah adopsi oleh masyarakat.

“Sejauh ini, sudah banyak regulasi dari pemerintah untuk mendorong percepatan kendaraan listrik. Tapi, yang jauh lebih penting adalah adopsi kendaraan oleh masyarakat,” kata Kukuh, Rabu (20/4), seperti dikutip dari Antara. Menurutnya, saat ini mobil listrik sudah beredar di Indonesia, namun belum diimbangi dengan daya beli masyarakat.

Dia mengutip data yang menunjukkan 70 persen konsumen mencari harga kendaraan pada kisaran Rp300 jutaan. Sementara itu, rata-rata harga mobil listrik jauh lebih mahal karena dibanderol lebih dari Rp700 juta, kata Kukuh. Konsumen dengan daya beli di kelas ini pun menurutnya kurang dari 1 persen.

Hyundai Ioniq 5, misalnya, dilego pada kisaran Rp718 sampai Rp829 juta, menurut laman Carmudi Indonesia. Sedangkan, Hyundai Kona Electric dipatok sekitar Rp742 juta. Lalu, Toyota All New Corolla Cross Hybrid harganya mulai dari Rp535,3 juta, menurut situs resmi Toyota Astra, dan Toyota New Camry Hybrid dipatok mulai dari Rp844,1 juta.  

Related Topics