Erick Thohir Ungkap BUMN Bakal IPO dan Right Issue 2022, Ini Daftarnya
Aksi korporasi dilakukan demi menunjang pengembangan usaha.
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan bahwa sejumlah perseroan pelat merah bakal menggelar pencatatan saham perdana (initial public offering) maupun right issue pada tahun depan. Aksi korporasi tersebut rencananya akan dilakukan oleh sejumlah BUMN di berbagai sektor.
“Cara lain bagaimana kami memperkuat daripada infrastruktur di BUMN tentu dengan right issue dan IPO sebagai pengembangan usaha,” kata Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12).
Bagi Erick, kedua aksi korporasi tersebut bakal ditempuh sebab kementeriannya ingin agar BUMN bisa lebih mandiri. Dia mengatakan, perseroan pelat merah harus seimbang antara urusan korporasi maupun pelayanan publik.
Dia juga menegaskan bahwa IPO maupun right issue dipilih karena tidak ingin membebani negara jika harus memberikan penyertaan modal negara (PMN). Meskipun, menurutnya, mayoritas PMN yang diberikan juga bertujuan melaksanakan penugasan dari pemerintah.
“Kami tentu dari Kementerian BUMN berusaha keras kami juga tidak ingin memberikan beban yang terus menerus kepada pemerintah,” katanya.
Sebagai catatan, saat ini sejumlah BUMN juga tengah menggelar aksi korporasi khususnya IPO. PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, misalnya, yang melakukan pencatatan saham perdana pada Senin (22/11). Lalu, PT Adhi Commuter Properti yang bakal IPO pada Desember 2021 dengan menunggu keputusan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan.
Lalu, BUMN mana saja yang bakal IPO maupun right issue pada tahun depan? Berikut daftarnya yang disarikan dari presentasi Kementerian BUMN.
1. Pertamina Geothermal Energy – IPO
Pertamina Geothermal Energy atau PGE—cucu dari BUMN minyak dan gas (migas) Pertamina—merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi panas bumi. Perusahaan berencana menggelar IPO pada tahun depan. Menurut Kementerian BUMN, IPO ini bertujuan agar perusahaan bisa menjadi alternatif maupun membantu pengembangan energi hijau utamanya melalui green electric di dalam negeri.
2. PT ASDP Indonesia Ferry – IPO
ASDP adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan akses transportasi publik antar pulau. Rencananya, IPO bakal dilakukan untuk menunjang investasi perusahaan. Secara spesifik, menurut Kementerian BUMN, IPO bakal membantu perseroan meraih pembiayaan demi memperbaharui aset-aset kapal yang usianya sudah tua dan membahayakan keselamatan penumpang.
3. Semen Indonesia Group – Right Issue
Semen Indonesia Group (SIG) merupakan strategic holding company yang menaungi anak usaha di bidang produsen semen, non-semen dan jasa. SIG akan melakukan right issue beriringan dengan inbreng PT Semen Baturaja (Persero) Tbk serta merupakan bagian dari usaha penguatan sinergi maupun konsolidasi bisnis perusahaan.
4. Perbankan: BTN dan BNI – Right Issue
Berdasarkan keterangan Kementerian BUMN, baik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk maupun PT Bank Negara Indonesia (BNI) akan menggelar right issue demi memperkuat permodalan.
BTN membutuhkan permodalan yang lebih kuat demi menunjang bisnisnya yaitu layanan pembiayaan kepemilikan rumah yang diprediksi akan terus tumbuh. Sedangkan, untuk BNI, modalnya yang kokoh akan mendorong bisnis ekspor serta pertumbuhan ekonomi.
5. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Sementara itu, Krakatau Steel, BUMN di sektor manufaktur baja, rencananya menggelar right issue pada akhir 2022. Aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari ikhtiar restrukturisasi perusahaan.
6. PT Kimia Farma Tbk
Terakhir, Kimia Farma rencananya juga bakal melaksanakan aksi korporasi right issue. Tujuannya, seperti disampaikan Kementerian BUMN, demi membantu BUMN farmasi itu memperluas aksesnya kepada masyarakat terutama melalui saluran distribusi toko ritel.