BUSINESS

Mengenal Aktiva Lancar dalam Bisnis: Pengertian dan Jenis

Aktiva lancar mudah diubah menjadi uang tunai.

Mengenal Aktiva Lancar dalam Bisnis: Pengertian dan JenisIlustrasi laporan keuangan. (Pixabay/Tumisu)

by Luky Maulana Firmansyah

03 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Suatu perusahaan tentu memiliki kekayaan yang bisa dilihat dari aset atau aktiva lancar. Istilah tersebut merupakan komponen yang penting dalam laporan keuangan perusahaan.

Secara garis besar, aset berarti seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan berupa uang, barang, gedung, dan sebagainya. Aset tersebut dapat dinilai dengan mata uang.

Aset biasanya digunakan sebagai modal menjalankan bisnis dan sering diidentikkan dengan modal berupa uang. Namun, semua yang digunakan dalam aktivtas perusahaan bisa dianggap sebagai aset, demikian laman Accurate.

Berdasarkan likuiditasnya, aset terbagi dua: aset lancar dan tidak lancar. Likuiditas sendiri adalah kemampuan aset untuk digunakan dalam kurun waktu tertentu.

Nah, aktiva lancar ini merupakan kekayaan perusahaan yang mudah diukur secara pasti dengan satuan nilai mata uang, serta mudah diubah menjadi cash, menurut Investopedia. Aset lancar ini umumnya menjadi komponen dasar perusahaan dalam menunjang berbagai aktivitas bisnusnya. Berikut sejumlah ciri-ciri aset lancar:

  • Mudah diperjualbelikan dan digunakan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan.
  • Disimpan agar dapat diperjualbelikan lagi.
  • Pencairan relatif singkat sehingga dapat dimunculkan dalam 12 bulan setelah akhir periode neraca.
  • Biasanya berbentuk uang tunai atau kas.

Manfaat aktiva lancar

Pengertian Laporan Perubahan Modal. (Shutterstock/wutzkohphoto)

Aktiva lancar sebagai bentuk kekayaan yang likuid memiliki peran penting dalam menunjang operasional bisnis perusahaan, sebagaimana dilansir dari laman Akseleran.

Salah satu manfaat aktiva lancar ini adalah untuk membayar tagihan, seperti membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, membayar utang, membayar sewa gedung, dan sebagainya.

Aktiva lancar biasanya cepat habis untuk keperluan yang bersifat rutin maupun insidental. Namun, aktiva lancar akan kembali terisi dari hasil penjualan atau aset lain yang telah dibayarkan. Itulah mengapa pergerakan aktiva lancar bersifat dinamis.

Perusahaan yang tidak memiliki aktiva lancar akan kesulitan menjalankan proses produksi. Karena itu, perusahaan perlu memastikannya berada dalam kondisi aman saat ingin melanjutkan proses produksi.

Jenis aktiva lancar

manajemen keuanganilustrasi manajemen keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Related Topics