BUSINESS

Tak Berempati, CEO Better.com Pecat 900 Karyawannya Via Zoom

CEO Better.com Vishal Garg belakangan meminta maaf.

Tak Berempati, CEO Better.com Pecat 900 Karyawannya Via ZoomIlustrasi pertemuan via Zoom. Shutterstock/ymphotos
09 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - “Jika Anda menerima panggilan ini, Anda adalah bagian dari kelompok kurang beruntung yang diberhentikan. Pekerjaan Anda di sini segera dihentikan,” kata CEO Better.com, Vishal Garg.

Pernyataan tak berempati itu keluar saat Garg memecat sekitar 900 karyawannya bahkan melalui panggilan aplikasi Zoom. Meski belakangan telah meminta maaf atas tindakannya, Grag tetap dikritik karena caranya memecat karyawannya.

Garg, pemimpin perusahaan hipotek (kredit kepemilikan rumah/KPR), memberhentikan sekitar 9 persen dari seluruh tenaga kerjanya. Dia kemudian mengatakan bahwa karyawan dapat menunggu surel dari divisi sumber daya manusia untuk perincian tunjangan dan pesangon.

"Ini adalah kedua kalinya dalam karier saya. Saya melakukan ini dan saya tidak ingin melakukan ini. Terakhir kali saya melakukannya, saya menangis," klaim Garg seperti dikutip dari CNN Business, Senin (6/12).  

Di saat mendapatkan suntikan modal

Garg mengutip perkara efisiensi pasar, kinerja, dan produktivitas sebagai alasan di balik pemecatan. Ia bahkan menuduh karyawan "mencuri" dari kolega dan pelanggan mereka dengan tidak produktif dan hanya bekerja dua jam sehari.

Meski beralasan sedemikian, namun Garg tak menyinggung soal suntikan dana sebesar US$750 juta (Rp10,7 triliun) yang diterima dari pemodal utamanya, Softbank.

Mengutip BBC, Grag mendirikan Better.com pada 2015 dan menjadi perusahaan yang menawarkan pemanfaatan teknologi agar proses pembelian rumah menjadi lebih cepat dan efisien". Perusahaan mengonfirmasi rencananya masuk ke bursa saham pada awal tahun sehingga membuatnya akan bernilai sekitar US$7,7 miliar (Rp110,5 triliun).

Melansir The New York Times, Kamis (09/12), Garg belakangan mengatakan bahwa ia telah “melakukan kesalahan dalam eksekusi” pemecatan karyawannya. Ia pun kemudian meminta maaf atas cara “mengusir” karyawannya.

Dalam sebuah surat kepada karyawan, ia menulis telah gagal menunjukkan "rasa hormat dan penghargaan yang tepat" bagi mereka yang diberhentikan. “Dengan melakukan itu, saya mempermalukan Anda,” katanya.

Pentingnya tenggang rasa

Tindakan Garg kontan dikritik oleh Kepala Eksekutif Chartered Management Institute Inggris, Ann Francke, Menurutnya, manajer yang buruk akan memecat orang dengan cara yang juga buruk, baik itu secara daring maupun langsung.

"Tetapi cara yang buruk itu mendapat sorotan karena dilakukan secara virtual dengan cara yang tidak berperasaan," kata Francke kepada BBC Today. "Pada saat pandemi ini, kita perlu memahami bahwa empati itu penting."

Sementara itu, Dosen hukum ketenagakerjaan dan studi bisnis Universitas John Moores Liverpool, Gemma Dale, mengatakan ada banyak cara untuk melakukan pemecatan yang lebih baik dan penuh empati, meski dalam kondisi yang sulit.

Tindakan Garg, menurutnya, justru dapat membahayakan perusahaan serta stafnya. Sebab, karyawan yang tersisa menyaksikan langsung bagaimana perusahaan memperlakukan orang lain. “Dan itu menunjukkan bagaimana perusahaan juga akan memperlakukan mereka di masa depan,” katanya.

Related Topics