BUSINESS

East Ventures Optimis Industri Teknologi Indonesia Berkembang Pesat

Portofolionya lampaui 200 perusahaan

East Ventures Optimis Industri Teknologi Indonesia Berkembang PesatManaging Partner East Ventures, Roderick Purwana, saat menjadi pembicara di sesi Innovation in the Fast Track dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 yang digelar di The Westin Jakarta, Kamis (19/5). (IDN Media/Herka Yanis)
30 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - East Ventures semakin memantapkan jejaknya sebagai perusahaan modal ventura berpengaruh di Asia Tenggara. Terbaru, mereka berhasil dapat suntikan modal US$550 juta atau sekitar Rp8 triliun. Beberapa bibit investasi yang ditanam pun telah berkembang pesat, seperti Tokopedia dan IDN Media.

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, menuturkan East Venture kini telah mengelola asset under management (AUM) lebih dari US$1 miliar, sekitar Rp14,5 triliun. Jumlah perusahaan portofolionya melampaui 200 perusahaan. 

Menurut Roderick, pertumbuhan itu tak lepas dari peran para pendiri. “East Ventures enggak mungkin bisa seperti hari ini tanpa founders kita,” katanya saat menjadi pembicara di sesi Innovation in the Fast Track dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 yang digelar di The Westin Jakarta, Kamis (19/5).

Agresif mendanai startup sejak 2009

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, saat menjadi pembicara di sesi Innovation in the Fast Track dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 yang digelar di The Westin Jakarta, Kamis (19/5). (IDN Media/Herka Yanis)

Sejak berdiri pada 2009, East Ventures memang menjadi salah satu yang paling agresif mendanai startup. Perusahaan yang diinvestasikan berasal dari berbagai industri, mulai dari e-commerce, Software as a Service (SaaS), hingga fintech.

Di Indonesia, East Ventures pertama kali mengucurkan dananya ke Tokopedia, yang tahun ini baru melantai di bursa efek setelah merger dengan Gojek. Momen ini pun jadi hal yang membanggakan bagi mereka.

“Akhirnya pecah telor. Jadi suatu momen yang luar biasa buat kami. Kalau orang mau investasi itu tentunya ada harapan bisa financial return. Nah, biasanya exit itu dari dua hal, bisa dari akuisisi atau IPO. Untuk kebanyakan founder mimpinya itu adalah IPO sebenarnya,” ungkap Roderick.

Namun mengingat persentase industri teknologi di Bursa Efek Indonesia yang masih terbilang kecil, Roderick menilai diperlukan adanya edukasi market supaya bisa lebih banyak perusahaan teknologi yang IPO. Ia pun optimis GOTO mampu menjadi salah satu pembuka jalan bagi perusahaan lain untuk melantai di bursa.

“Industri teknologi masih kecil sekali di bursa efek, single digit low percentage. Jadi untuk bisa IPO perlu edukasi market juga. Walaupun memang in the short term ada banyak pressure ya tapi kita percaya ini masih panjang perjalanannya. Kita sangat optimistis lah, ke depannya masih banyak opportunity,” ujarnya.

Tiga prinsip East Ventures dalam berinvestasi

Managing Partner East Ventures, Roderick Purwana, saat menjadi pembicara di sesi Innovation in the Fast Track dalam acara Fortune Indonesia Summit 2022 yang digelar di The Westin Jakarta, Kamis (19/5). (IDN Media/Herka Yanis)

Related Topics