BUSINESS

Gelontorkan Rp300 M, TCPI Siap Beli Armada Baru di 2022

TCPI bakal membeli kapal baru tahun ini.

Gelontorkan Rp300 M, TCPI Siap Beli Armada Baru di 2022Shutterstock/AlexLMX
14 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten jasa transportasi laut dan logistik PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana melanjutkan ekspansi pada 2022. Perseroan mengalokasikan sebagian dana belanja modal untuk meningkatkan kinerja operasional. Seperti apa strateginya? 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/12), TCPI akan  ekspansi dengan menambah armada baru berupa 2 pasang pusher tug (4 kapal). Untuk mendanainya, perseroan akan menggelontorkan belanja moal (capital expenditure/capex) senilai Rp300 miliar untuk pengadaan dan biaya docking kapal.

“Belanja modal tersebut sebagian besar bersumber dari pinjaman lembaga keuangan,” ujar manajemen dalam pemaparan publik virtual.

Untuk mendukung pengembangan bisnis, TCPI akan menerapkan berbagai strategi. Mulai dari efisiensi operasional, optimalisasi utilisasi kapal miliknya, hingga menambah total pelanggan (customer base).

Adapun pada 2021, dana belanja modal TCPI terlah terserap 86 persen dari total anggaran. Perseroan menggunakan dana tersebut untuk membeli 2 set pusher tug (4 kapal) serta mendirikan wisma karyawan. 

Kontrak Baru TCPI

Pada November 2021, TCPI memperoleh kontrak baru (Provision of Coal Freight Services) dari perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Timur untuk mengangkut batu bara ke PLTU di daerah Cilegon, Banten. Kontrak dengan tenor 9 bulan itu bernilai sekitar Rp137 miliar.

Tak hanya itu, unit bisnis perseroan, PT Energy Transporter Indonesia juga mendapat kontak baru (Provision of Coal Freight Services) untuk memboyong batu bara ke PLTU di daerah Pulau Jawa selama empat bulan. Estimasi nilai kontraknya mencapai Rp202 miliar.

TCPI juga tengah bernegosiasi final dengan perusahaan pertambangan nikel guna mengangkut bijih nikel selama lima tahun—dengan volume lima juta MT per tahun. Tak lupa dengan negosiasi kontrak mengangkut batu bara sebanyak 4 juta MT per tahun.

“Kami berharap kontrak baru ini bisa direalisasikan pada 2022,” kata manajemen.

Optimistis Capai Target

Hingga September 2021, perseroan telah mencatatkan pendapatan Rp1,17 triliun; lebih rendah 9,10 persen ketimbang periode serupa tahun lalu (Rp1,28 triliun). Akan tetapi, laba perseroan berhasil meroket 46,5 persen dari Rp42,45 miliar menjadi Rp62,20 miliar.

Mengacu pada tren pengangkutan kargo pada semester II 2021, perseroan optimis akan meraih target pendapatan dan laba tahun ini. “Dan (capaian) ini akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu," ujar manajemen menambahkan. 

Sebagai informasi, TCPI dan afiliasi bisnisnya mempunyai 150 unit armada yang terdiri dari: pusher tug & barge, tug & barge, mother vessel, floating terminal station, sea truck, alat berat dan alat pendukung lain. Di luar armada sendiri, perusahaan juga menyewa ratusan armada pihak ketiga guna mendukung layanan jasa angkutnya.

Related Topics