FINANCE

Kementan Catat Penyaluran KUR Pertanian 2022 Mencapai Rp65 Triliun

Kementan punya strategi lain tingkatkan pertanian Indonesia.

Kementan Catat Penyaluran KUR Pertanian 2022 Mencapai Rp65 TriliunSektor pertanian dukung perekonomian nasional. (dok.Kementan)
04 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pertanian mengatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2022 di sektor pertanian sudah menyentuh Rp65 triliun. Angka ini melampaui jumlah penyaluran KUR tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, menyatakan penyaluran KUR tersebut digunakan untuk meningkatkan produktivitas pangan. “Pada Tahun 2020, KUR senilai Rp55 triliun diakses tiga jutaan petani. Tahun 2021 sebesar Rp85 triliun, tahun 2022 sampai hari ini sudah Rp65 triliun,” ujarnya dalam keterangan, Rabu (3/8).

Menurut Suwandi, penyaluran KUR paling banyak diakses oleh petani di subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

KUR pertanian adalah program pemerintah di sektor pertanian yang bekerjasama dengan himpunan bank negara. Insgtrumen ini akan memberikan kredit berbunga rendah kepada para petani dengan nominal kredit di bawah Rp100 juta dan tanpa agunan.

Lima strategi Kementan

Ilustrasi : Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kunci kebangkitan ekonomi nasional
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp

KUR bukan satu-satunya upaya pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian. Kementan memiliki lima startegi kebijakan lain yang akan siap diterapkan. Pertama, peningkatan kapasitas produksi lewat perluasan areal tanam baru, seperti di Food Estate maupun pertanian terintegrasi.

“Tidak ada tanah nganggur atau tanah kososng,” katanya.

Kedua adalah diversifikasi pangan lokal, seperti singkong, sorgum, talas, maupun ubi, untuk digencarkan di berbagai daerah sesuai dengan pemetaan pangan lokal unggulan di tiap wilayah. Ketiga, terkait dengan penyiapan sistem logistik cadangan pangan.

“Gudang, lumbung semua tersedia di setiap wilayah tingkat rumah tangga, desa, kecamatan, kabupaten. Dan untuk nasional ada di Bulog,” ujarnya.

Keempat adalah penerapan smart farming yang berbasis teknologi informasi serta mekanisasi. Sedangkan, strategi kelima adalah program ekspor tiga kali lipat dengan setiap kabupaten harus ada produk diekspor.

Kerja sama dengan diaspora

Ilustrasi padi.
Ilustrasi padi. (Pixabay/Evan199102)

Related Topics