FINANCE

Ketua LPS Sebut Perlu Formula Jitu Keluar dari Krisis

Sistem keuangan Tanah Air mampu melewati krisis.

Ketua LPS Sebut Perlu Formula Jitu Keluar dari KrisisKetua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudi Sadewa dan Direktur Utama BRI Sunarso di Fortune Indonesia Summit 2022, Rabu (18/5)/Herkayanis
18 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudi Sadewa optimistis perbankan Indonesia dapat tumbuh positif di 2022. Sistem keuangan Tanah Air telah mampu melewati krisis pandemi Covid-19.

Pencapaian ini, kata dia, tak lepas dari peran fundamental Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang terus menjaga kepercayaan nasabah. LPS secara aktif memberi ruang bagi perbankan untuk terus dapat menurunkan suku bunga pinjaman dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.

“Menilik ke belakang, pandemi di Indonesia sudah dimulai sejak Maret 2020. Stabilitas sistem keuangan nasional pun menjadi isu yang tidak dapat dianggap sepele. Terlebih, pada kuartal kedua 2020 mulai terjadi gejolak kredit bermasalah dan tata kelola beberapa bank semakin menghangat,” katanya, pada sesi If You Can't Measure It, You Can Improve It, Fortune Indonesia Summit 2022 di The Westin, Jakarta, Rabu (18/5). 

Melihat kondisi tersebut, masyarakat khususnya pemilik dana mulai waspada. Semua nasabah, terutama yang memiliki simpanan jumbo memeriksa kembali bank-bank kepercayaannya. Di sisi lain, kinerja penyaluran kredit yang biasanya terakselerasi pada kuartal dua seiring dengan momentum lebaran tak dapat ditorehkan pada tahun lalu.

Optimisme hadapi krisis

Menjawab tantangan ini, pemerintah bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK), termasuk LPS merapatkan barisan. Berbagai musyawarah serta dialog dengan perbankan melahirkan berbagai kebijakan.

“Salah satunya adalah pembentukan bank mitra, yang mana pemerintah menempatkan dana dalam bentuk deposito kepada bank pelat merah, bank daerah, dan bank syariah.  Kita optimistis resilient, selama kita bisa menjaga kebijakan dalam negeri maka perbankan bisa terus tumbuh,” katanya.

Terkait suku bunga pinjaman, Purbaya menjelaskan bunga pinjaman sejatinya ada ruang untuk turun, tetapi kebijakan perlu kajian dan reaksi pasar harus diperhitungkan.

“Saat krisis pemerintah mengubah kebijakan ekonominya, baik moneter maupun fiskal. Stimulus membantu, tapi pemerintah hanya 10 persen, maka yang kita lakukan kebalikannya, memaksa perbankan bekerja agar uang masuk memutar roda perekonomian dan likuiditas perbankan bisa membaik,” kata dia.

Dibandingkan sebelumnya, LPS juga menurunkan cost of capital. Purbaya menilai, kebijakan tersebut cukup efektif menurunkan suku bunga deposito perbankan. Artinya, cost of capital atau biaya modal perbankan akan turun, sehingga bank memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga pinjaman.

 “Semua sudah turun di level yang rendah dan yang penting adalah seiring dengan penurunan suku bunga penjaminan LPS,” ujarnya.

Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menetapkan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah di bank umum, bank perkreditan rakyat (BPR), dan valuta asing (valas) masing-masing 3,5 persen, 6 persen, dan 0,25 persen. Purbaya mengatakan tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku sejak 29 Januari 2022 sampai dengan 27 Mei 2022. 

Penetapan tersebut, kata dia, sejalan dengan memperhatikan perlunya sinergi kebijakan untuk menjaga momentum pemulihan dan stabilitas sistem keuangan nasional. 

“Jadi kondisi perbankan saat ini aman dan bagus. Hampir pulih 100 persen bukan dipaksa, tapi karena mekanisme pasar yang bekerja,” ujarnya.

Menurutnya, ekonomi Indonesia punya siklus tujuh tahunan dan akan rebound kembali. “Tujuh tahun ekspansi jatuh ekspansi jatuh. Pada 2021 sudah mulai ekspansi sekarang kita bisa tumbuh lagi.  Krisis yang terburuk telah terlewati, tetap optimis setidaknya ada rebound selama 7 tahun lagi hingga 2029,” tutupnya.

Majalah Fortune Indonesia untuk pertama kalinya menggelar Fortune Indonesia Summit 2022. Acara ini menampilkan 31 pembicara dari multi-stakeholder serta business person paling berpengaruh di Indonesia, dan akan diadakan selama dua hari, yaitu pada 18-19 Mei 2022 pukul 09.00-18.00 WIB di The Westin, Jakarta.

Fortune Indonesia Summit 2022 akan mengangkat tiga tema besar yang dinilai dapat memberikan insight penting bagi ekosistem bisnis di Indonesia, yaitu impact, sustainability, dan growth.

Topik yang akan diangkat pun sangat beragam, mulai dari market, business, finance, tech, leadership, hingga sustainability. Seluruhnya akan dirangkum dalam belasan sesi talkshow beserta puluhan pembicara inspiratif.

Bukan hanya itu, Fortune Indonesia Summit 2022 juga akan mewadahi awarding session bagi sejumlah tokoh yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia Businessperson of the Year dan 40 Under 40.

Related Topics