FINANCE

Riset: Investor Kripto Memiliki Kebiasaan Keuangan yang Baik

Inverstor kripto dinilai berorientasi masa depan.

Riset: Investor Kripto Memiliki Kebiasaan Keuangan yang BaikIlustrasi cryptocurrency. Shutterstock/eamesBot
01 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Investor aset kripto (cryptocurrency) sering kali dianggap tidak percaya pada lembaga keuangan tradisional. Melihat hal ini Luno, platform perdagangan kripto global, bersama YouGov melakukan riset terkait kebiasaan keuangan para investor cryptocurrency.

Riset dilakukan terhadap 6.642 responden  di tujuh negara, termasuk Indonesia. Responden berusia minimal 18 tahun mengikuti riset pada 20 Agustus sampai 2 September 2021. Berikut paparan selengkapnya terkait riset kebiasaan keuangan para investor aset kripto.

Tujuan investasi jangka panjang

Hasil riset Luno dan YouGov menunjukkan, bahwa cryptocurrency tidak dilihat sebagai upaya investasi jangka pendek atau jalan pintas untuk 'cepat kaya'. Para investor justru memiliki tujuan jangka panjang. Tiga alasan paling umum, yakni untuk tabungan pensiun, deposit dalam rangka kepemilikan rumah, dan mendanai pendidikan anak-anak mereka.

Motivasi berinvestasi di aset kripto tentu berbeda beda. Di Indonesia (57 persen) dan Malaysia (49 persen) menargetkan aset kripto untuk menambah dana pensiun, sedangkan di Australia (41 persen) dan Inggris (36 persen) berinvestasi untuk kepemilikan properti. Adapun di Kenya (58 persen) dan Afrika Selatan (56 persen) para investor beralasan untuk mendanai pendidikan anak-anak mereka. 

Hal menarik lainnya, jauh dari stigma yang melihat bank sentral sebagai musuh, sebagian besar investor kripto lebih positif tentang sistem keuangan dibanding masyarakat pada umumnya. Lebih dari setengah (54 persen) pemegang cryptocurrency mengatakan sistem keuangan global dikelola 'baik' oleh otoritas pemerintah dan bank (peringkat 6 hingga 10), sedangkan angka ini turun menjadi 42 persen untuk populasi umum.

Pertimbangan dalam merencanakan keuangan

Survei juga menunjukkan, investor cryptocurrency tidak mudah percaya pendapat yang beredar. Namun, lebih cenderung mencari penasihat keuangan dari pihak ketiga. 

Faktanya, 90 persen dari pemegang aset kripto yang berdialog dengan Luno mengatakan, bahwa mereka telah mencari beberapa alternatif saran keuangan. Di antara populasi pada umumnya, angka ini turun menjadi 68 persen.

Tak hanya itu, berbagai faktor turut memengaruhi keputusan investasi para investor kripto dalam berinvestasi. Secara umum ada tiga faktor utama, yakni keluarga, perusahaan jasa keuangan, dan konsultan keuangan pribadi, berikut perinciannya.

  • Australia – Keluarga (23 persen)
  • Indonesia – Keluarga (21 persen)
  • Malaysia – Keluarga (21 persen)
  • Kenya – Perusahaan jasa keuangan (23 persen)
  • Nigeria – Keluarga (21 persen)
  • Afrika Selatan – Perusahaan jasa keuangan (18 persen) dan konsultan keuangan pribadi (18 persen)
  • Inggris – Konsultan keuangan pribadi (17 persen)

Related Topics