FINANCE

Ada Ketidakpastian Global, Bos BRI Yakin dengan Fundamental Indonesia

Indonesia tak perlu khawatir berlebihan situasi global.

Ada Ketidakpastian Global, Bos BRI Yakin dengan Fundamental IndonesiaDirektur Utama Bank BRI, Sunarso menyampaikan paparan di Fortune Summit 2022
by
18 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Direktur Utama BRI Sunarso menilai situasi ketidakpastian global disebabkan oleh tingginya angka inflasi di beberapa negara maju. Seperti Amerika Serikat saat ini angka inflasinya mencapai 8,3 persen, sedangkan Turki saat ini nyaris menyentuh 70 persen.

Ketidakpastian ekonomi global, kata dia menjadi tantangan. Namun dengan kondisi lonjakan harga komoditas menjadi katalis positif bagi perekonomia domestik. “Tantangan itu menurut saya akan kalah dengan situasi di domestik kita yang sangat baik. Saya bisa katakan saya bukan ahli ekonomi seperit Pak Purbaya (Kepala LPS) tapi fundamental kita kuat dan solid,” kata dia di FORTUNE Indonesia Summit 2022 di The Westin Jakarta, Rabu (18/5).

Dalam acara FORTUNE Indonesia Summit 2022 ini pun diisi lebih dari 30 pembicara mulai menteri, investor, hingga petinggi dari perusahaan-perusahaan berpengaruh di Indonesia. Selain itu, ajang yang diadakan selama 2 hari, yaitu pada 18-19 Mei 2022 pun juga dihadiri oleh sekitar 1000 peserta.

Demi merespon angka inflasi, The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps) menjadi 0,75 persen – 1 persen pada 4 Mei 2022 (waktu setempat). Sunarso menilai hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, namun bagaimana Bank Indonesia merespon kenaikkan suku bunga tersebut.

Jangan khawatir berlebihan

BRI
source_name

Dengan cadangan devisa Indonesia US$135,7 miliar, dia menyatakan Indonesia akan mempunyai bantalan. “Alhamdulillah cukup, dan kemudian inflasi kita termanage dengan baik,” ujarnya.

Dia menilai kenaikan inflasi di Indonesia tidak menjadi masalah, sepanjang tidak menimbulkan pengangguran. “Sepanjang inflasi itu tidak menimbulkan pengguran saya juga punya simulasi, kalau inflasi seperti itu maka GDP growth 5,4 persen,” tuturnya.

Target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen menurut dia, akan mudah dicapai. Ada beberapa indikator yang memperkuat kondisi perekonomian domestik. Jadi, menurutnya, tak perlu khawatir berlebihan dengan situasi global, namun tetap waspada.

Dia mengatakan, likuiditas permodalan dari perbankan masih sangat kuat. Sehingga ia sangat optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Meski siatuasi global gitu, kondisi ekonomi kita secara keseluruhan sangat solid dan kuat,” ujarnya.

Kinerja kuartal I/2022 BRI

Kinerja BRI pada kuartal I 2022 tercatat cukup solid. Pada periode tersebut, em,iten berkode BBRI tersebut mencetak laba Rp12,2 triliun. Hal ini didorong oleh pemulihan kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai kontributor utama bisnis perseroan.

Kinerja positif tersebut juga diikuti pertumbuhan aset sebesar 8,99 persen year on year menjadi Rp1.650,28 triliun. Penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen year on year, lebih tinggi dari pertumbuhan penyaluran kredit oleh industri perbankan nasional yang sebesar 6,65 persen year on year.

Related Topics