FINANCE

Tahun Ini Pemerintah Siapkan KUR Rp373,17 T, Bunganya Cuma 3 Persen

Pemerintah berharap masyarakat dapat memanfaatkannya.

Tahun Ini Pemerintah Siapkan KUR Rp373,17 T, Bunganya Cuma 3 PersenPengunjung memilih sepatu pada pameran UMKM Milenial di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022)/ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww
by
22 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah telah menyiapkan program kredit usaha rakyat (KUR) Rp373,17 triliun pada 2022 dengan subsidi bunga 3 persen. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membantu permodalan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dalam rangka pelaksanaan program tersebut, Airlangga melakukan kunjungan kerja ke PT Garut Makmur Perkasa di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/04).

Dia menyatakan harapannya pada pemerintah daerah untuk dapat terus mendorong UMKM di Garut untuk bisa mengakses KUR sebagai solusi bantuan permodalan dengan bunga rendah. Di sana, dia menyalurkan KUR BNI kepada UMKM perajin kulit di Garut.

"Masyarakat di Garut menerima manfaat program pemerintah, antara lain kredit usaha rakyat dan kami pun mengunjungi beberapa stan pada beberapa usaha UMKM yang secara simbolis mendapat pinjaman KUR sebesar Rp500 juta," kata dia.

Penyaluran KUR UMKM pada 2021 mencapai Rp281,86 triliun. Realisasi penyalurannya dilaporkan paling banyak masuk ke segmen KUR Mikro (63,71 persen), diikuti KUR Kecil (32,71 persen), KUR Super Mikro (3,57 persen), dan KUR Tenaga Kerja Indonesia (0,01 persen).

Kontribusi industri pengolahan

Pemerintah juga telah mendorong keberpihakan yang besar dalam pengembangan industri kecil dan menengah melalui pemberlakuan PP Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM. Keberpihakan tersebut salah satunya diwujudkan dalam program pembinaan UMKM melalui pengelolaan terpadu UMKM.

Industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar terhadap struktur Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 19,25 persen pada 2021. Industri pengolahan sendiri berhasil tumbuh 3,39 persen (yoy) sepanjang tahun lalu.

Sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebagai bagian dari industri pengolahan nonmigas juga berhasil tumbuh positif 7,75 persen (yoy) pada 2021 dengan kontribusi 0,25 persen terhadap PDB.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, sektor industri tersebut menyumbang PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) dengan nilai Rp42,51 triliun pada 2021 atau 1,44 persen dari industri pengolahan nonmigas nasional.

Related Topics