FINANCE

Mengenal Pengertian Kebijakan Fiskal dan Tujuannya dalam Perekonomian

Fiskal berkenaan dengan penerimaan dan belanja negara.

Mengenal Pengertian Kebijakan Fiskal dan Tujuannya dalam PerekonomianIlustrasi Kebijakan Fiskal. Shutterstock/Drozd Irina.
30 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Fiskal merupakan salah satu instrumen kebijakan yang menentukan kinerja perekonomian suatu negara. Lantas, apa pengertian dan tujuan kebijakan fiskal? Bagaimana kebijakan “keuangan negara” ini berdampak pada kehidupan warga?

Menurut Kementerian PPN/Bappenas, fiskal secara umum merupakan kebijakan negara dalam soal penerimaan dan belanja untuk mencapai pelbagai tujuan pemerintah, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, ataupun mengentaskan kemiskinan.

Konsep kebijakan fiskal ini diperkenalkan oleh ekonom Inggris, John Maynard Keynes. Sejak peristiwa Depresi besar pada 1929, banyak negara yang mengadopsi konsep kebijakan tersebut.

Menurut Keynes, pemerintah suatu negara berhak mengatur pengeluaran dan pemasukan dengan menetapkan pajak, serta membuat kebijakan ekonomi makro.

Jadi, fiskal adalah kebijakan yang diambil pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran negara tetap stabil agar perekonomian bisa tumbuh dengan baik.

Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan fiskal adalah kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu.

Tujuan kebijakan fiskal

pajak  bea cukai ekspor dan impor
ilustrasi pajak bea cukai (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Kebijakan fiskal tentu saja memiliki sejumlah tujuan. Berikut sejumlah target kebijakan tersebut seperti dikutip dari laman OCBC NISP.

1. Menjaga dan Mengembangkan Perekonomian Negara

Kebijakan fiskal ditujukan untuk menjaga stabilitas sekaligus mengembangkan kondisi ekonomi negara. Implementasi kebijakan ini diharapkan berdampak ke seluruh sektor ekonomi, serta memperbaiki masalah di dalamnya, mulai dari sektor swasta, perbankan, hingga usaha kecil.

2. Meningkatkan Kualitas SDM

Instrumen kebijakan ini memungkinkan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat (SDM), terutama dari segi teknologi dan perekonomian.

3. Menjaga Stabilitas Harga Barang

Harga barang yang terjangkau bagi masyarakat turut menjadi tujuan kebijakan fiskal.

Tentu harga suatu barang ini dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Sejumlah faktor pun dapat menjadi pemicu kenaikan atau penurunan harga, mulai dari faktor kenaikan permintaan, sampai ketersediaan barang yang terbatas akibat monopoli.

4. Mendorong Investasi

Tujuan kebijakan fiskal yang terakhir adalah untuk menciptakan iklim investasi yang baik bagi investor. Dengan begitu, negara dapat memperoleh lebih banyak pendapatan dari pajak usaha.

Instrumen kebijakan fiskal

Laporan Keuangan.
Laporan keuangan. (Tumisu/Pixabay)

Related Topics