FINANCE

Bank Digital jadi Opsi Penguatan Literasi Keuangan Nasional

Bank berlomba hadirkan inovasi sembari menjaring nasabah.

Bank Digital jadi Opsi Penguatan Literasi Keuangan NasionalIlustrasi Bank Neo Commerce/Dok BNC
12 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE- Literasi keuangan nasional masih menjadi tugas rumah semua pihak baik pemerintah, pelaku industri hingga masyarakat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan mencatat, indeks inklusi keuangan nasional pada 2019 baru 76,19 persen dengan tingkat literasi keuangan 38,03 persen.   

Kondisi tersebut memacu bank digital untuk terus berinovasi mengambil peran, seperti dilakukan PT Bank Neo Commerce Tbk. (BNC) dalam kampanye #BuatSemua. 

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan BNC atas berbagai respons pengguna perbankan dalam berbagai interaksi langsung, in-depth interview hingga media sosial, terlihat bahwa literasi keuangan masih menjadi masalah utama berbagai kalangan. 

Vice President & Head of Marketing BNC Maritsen Darvita

"Saat in-depth interview dengan masyarakat Papua, kami menemukan fakta rendahnya angka kepemilikan rekening di Papua salah satunya disebabkan oleh rasa segan masyarakat pada saat mengunjungi kantor cabang bank," kata Vice President & Head of Marketing BNC, Maritsen Darvita, via konferensi video di Jakarta, Senin (11/4). 

Masih tingginya gap literasi keuangan

Berdasarkan data Google, Temasek, Bain & Company pada 2019, kesenjangan literasi keuangan masih cukup besar dan masih menjadi akar masalah dari tingginya jumlah orang yang belum sepenuhnya menikmati layanan keuangan atau underbanked  yang mencapai hingga 47 juta orang. Jumlah mereka yang tergolong sebagai unbanked bahkan lebih besar lagi, yakni 92 juta. 

“Kampanye ini lahir dari besarnya gap antara antara kebutuhan finansial dan literasi keuangan di masyarakat," kata Maritsen tentang kampanye bertagar #BuatSemua. 

Neobank atau bank digital diharapkan dapat berperan menutup kesenjangan tersebut. Pengalaman Presiden komunitas Standup Comedy Indonesia Adjis Doaibu boleh diambil. Kesibukan membuatnya sulit meluangkan waktu ke kantor cabang, sehingga dia memilih untuk layanan neobank. 

“Dari zaman dulu sampai sekarang ini, urusan bank selalu menjadi perkara yang rumit. Kombinasi kesibukan kerjaan plus kebutuhan layanan bank yang lengkap dan cepat membuat neobank jadi solusi pasti buat kita ini," katanya. 

Menurutnya, layanan bank digital yang mudah, menguntungkan, dan fleksibel membuat babk digital jadi favorit untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan keuangan.

Bank berlomba hadirkan inovasi sembari menjaring nasabah

Sambil menyelam minum air. Sambil meningkatkan literasi, perbankan juga ikut menggaet potensi besar tersebut untuk menggaet nasabah. Maritsen menjelaskan, dalam kampanye #Buatsemua, pihaknya optimistis menjaring 20 persen nasabah baru dari total jumlah nasabah yang saat ini mencapai 15,8 juta.

Tak hanya itu, pada masa menuju endemi saat ini, bank seakan mulai berlomba menyediakan fitur layanan digital yang kompetitif untuk semua orang, semua kebutuhan hingga semua bisnis. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira pun sempat mengungkapkan, tren perbankan digital terus meningkat. 

"Tren pemanfaatan digital banking juga perlu didukung oleh adopsi teknologi pendukung," kata Bhima. 

Mengambil momentum ramadan, BNC juga memperkenalkan fitur Neo Angpao atau THR Neo. Lalu, ada pula Free transfer, PPOB, Neo NOW, Neo WOW. Bukan cuma itu, BNC juga menawarkan fitur gamification layaknya bermaik gim seperti Neo Fortune, Neo World, Neo Chat. 

Sejauh ini, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi perbankan digital meningkat 46,53 persen (yoy) menjadi Rp3.732 triliun. 

Related Topics