FINANCE

DBS Group hingga Bank Mandiri Proyeksikan Bunga Acuan BI Naik jadi 5%

Kenaikan bunga acuan untuk jaga daya beli dan likuiditas.

DBS Group hingga Bank Mandiri Proyeksikan Bunga Acuan BI Naik jadi 5%Ilustrasi Bank Indonesia dalam Uang/Shutterstock E.S Nugraha
05 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal kembali naik hingga 75 basis poin (bps) menjadi 5 persen di akhir tahun 2022. Kondisi tersebut untuk mengantisipasi gejolak ekonomi global hingga inflasi dalam negeri.

Seperti diketahui, bank sentral telah menaikan bunga acuan sebesar 25 dan 50 basis poin (bps) dalam dua bulan berturut turut hingga menjadi 4,25 persen di September 2022. Langkah tersebut dilakukan BI untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3,0±1 persen pada paruh kedua 2023.

Kenaikan bunga acuan untuk jaga daya beli masyarakat

Seorang Bapak bersama dua anaknya mengunjungi Pusat perbelanjaan metropolitan mall di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Seorang Bapak bersama dua anaknya mengunjungi Pusat perbelanjaan metropolitan mall di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro Andry menilai, pemerintah bersama dengan BI tengah berupaya untuk menjaga inflasi pangan berada di level stabil. Tujuannya, agar daya beli masyarakat tetap terjaga hingga akhir tahun. Oleh karena itu, pihaknya memprediksi bunga acuan BI akan bertengger di level 5 persen di akhir 2022.

“Perlu diingat, kebijakan Pemerintah dan BI telah responsif bahkan sebelum kenaikan harga BBM terjadi. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai subsidi dan bantuan untuk menopang pendapatan masyarakat. Di sisi lain, BI merespon kebijakan pre-emptive dengan menaikkan suku bunga acuan,” kata Andry saat media gathering secara virtual, di Jakarta, Selasa sore (4/10).

Melihat respon kebijakan ini, Tim Ekonom Bank Mandiri juga masih optimis ekonomi Indonesia akan relatif stabil sampai akhir tahun. Apalagi, Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan di beberapa sektor seperti telekomunikasi, jasa kesehatan dan sektor terkait program hilirisasi. Dengan demikian, Bank Mandiri masih optimistis pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun ini mampu mencapai 5,17 persen (yoy).

Kenaikan bunga acuan untuk jaga likuiditas

Ilustrasi tumpukan uang tunai/Antarafoto Muhammad Adimaja/YU

Related Topics