FINANCE

Fitch Rating Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB, Ini Pandangan BI

Ekonomi RI diprediksi melambat jadi 4,8% di 2023.

Fitch Rating Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB, Ini Pandangan BIIlustrasi Fitch Ratings/Shutterstock William Barton

by Suheriadi

15 December 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Lembaga pemeringkat Fitch, kembali mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (investment grade) dengan outlook stabil, pada 14 Desember 2022.  

Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah. 

Menanggapi keputusan Fitch tersebut, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan, afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga. 

"Kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi dan peningkatan risiko stagflasi seiring kenaikan suku bunga kebijakan secara global," kata Perry melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu malam (14/12). 

Penerimaan fiskal yang rendah jadi tantangan RI

Ilustrasi Kebijakan Fiskal. Shutterstock/Drozd Irina.Ilustrasi Kebijakan Fiskal. Shutterstock/Drozd Irina.

Pada sisi lain, Fitch masih melihat adanya beberapa tantangan yang perlu direspons oleh Pemerintah. Di antaranya penerimaan dari sisi fiskal Pemerintah yang masih rendah serta beberapa indikator struktural seperti indikator tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama. 

Fitch juga memandang Pemerintah akan mengembalikan defisit fiskal menjadi di bawah batas atas 3 persen dari PDB pada tahun 2023. Defisit fiskal menunjukkan penurunan yang berlanjut yaitu dari 4,6 persen dari PDB pada tahun 2021 menjadi 3,4 perssn dari PDB pada tahun 2022. 

Meski demikian, hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara pertama di kawasan Asia Pasifik yang berhasil mengembalikan defisit fiskal pada level sebelum pandemi. 

Ekonomi RI diprediksi melambat jadi 4,8% di 2023

Hutan Kota by Plataran.Hutan Kota by Plataran. (Plataran.com)