FINANCE

Proyeksi Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi RI

Ekonomi global diprediksi tumbuh 4,1% di 2022.

Proyeksi Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi RIKonflik Rusia-Ukraina. (Shutterstock/Tomas Ragina)
25 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Gejolak yang terjadi antara Ukraina dan Rusia diprediksi hanya berdampak kecil ke perekonomian nasional. 

Direktur Utama Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi menilai, skala perekonomian Ukraina dan Rusia tidak begitu besar besar berdampak ke Indonesia. Sehingga, potensi gangguan ekonomi akibat konflik keduanya tidak begitu berpengaruh. 

“Kalau perang ini berlanjut, dampak ke ekonomi rasanya agak sangat minim, minimal bisa diatur,” ujar Lilis pada HSBC Wealth Outlook 2022 virtual, Jumat (25/2). 

Meski demikian, dirinya tak pungkiri konflik tersebut dapat meningkatkan volatilitas khususnya yang akan berpengaruh ke kebijakan suku bunga The Fed. Oleh karena itu, menurutnya terkoreksinya bursa saham sekitar 2 persen cukup normal dalam jangka waktu pendek. 

Ekonomi global diprediksi tumbuh 4,1% di 2022

Meski demikian, HSBC Indonesia juga menilai masih adanya sejumlah tantangan bagi perekonomian global karena pandemi yang masih berlangsung. Sehingga pertumbuhan perekonomian global tahun ini diperkirakan akan melambat ke level 4,1 persen dari realisasi tahun lalu 5,7 persen. 

Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois De Maricourt mengatakan, perekonomian dunia saat ini berada dalam The Great Reset. "Artinya, para pembuat kebijakan dan praktisi ekonomi berkolaborasi dalam menentukan arah baru perekonomian yang sangat memperhatikan aspek berkelanjutan," kata Francois. 

Pertumbuhan ekonomi Asia diprediksi capai 4,8%

Sementara itu dari sisi regional, perekonomian Asia diprediksi masih prospektif dengan perkiraan pertumbuhan 4,8 persen di tahun 2022. Hal tersebut ditopang kuatnya permintaan domestik. 

Menurutnya, untuk Asia Tenggara, Singapura akan mendapatkan manfaat dari pemulihan ekonomi global. Sedangkan untuk pasar saham Indonesia akan mendapatkan manfaat dari perkembangan industri hijau yang ditopang oleh industri bahan baku. 

Oleh karena itu, HSBC sudah menerapkan aspek berkelanjutan sebagai bagian dari portofolio investasi dalam mengelola risiko dan mencari peluang.  

Related Topics