FINANCE

Alasan BTN Kurangi 25 Kantor Cabang Tahun Ini

BTN pastikan tidak ada perubahan rekening dari penutupan.

Alasan BTN Kurangi 25 Kantor Cabang Tahun IniIlustrasi Kantor Cabang BTN/ Dok BTN
21 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) berniat untuk mengoptimalkan kinerja jaringan kantornya sejalan dengan lini bisnis digital banking yang semakin berkembang. 

Oleh karena itu,  BTN akan melakukan penutupan 25 Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan 1 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS). Penutupan tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai 8 Juli 2022. 

Direktur Distribution & Funding Bank BTN Jasmin menjelaskan, langkah strategis perseroan sejalan dengan upaya transformasi dan efisiensi yang digelar perseroan. Perseroan, lanjutnya, juga akan menata lokasi dengan memilih titik-titik strategis melalui pembukaan serta penutupan beberapa jaringan kantor. 

"Strategi ini menjadi bagian dari rancangan transformasi digital kami sehingga lebih efisien namun tetap dapat memenuhi kebutuhan dan kenyamanan nasabah kami," jelas Jasmin melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/6). 

Rekening tak terdampak penutupan cabang

Dengan penutupan kantor cabang tersebut, pihaknya memastikan tidak akan mengalami perubahan nomor rekening dan saldo bagi nasabah yang membuka rekening di cabang tersebut. Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di outlet yang ditutup juga akan direlokasi ke lokasi jaringan kantor BTN lainnya. 

Hingga kini, untuk melayani transaksi perbankan secara digital, Bank BTN juga memiliki aplikasi mobile banking BTN, internet banking, BTNproperti, rumahmurahbtn, smart residence, dan berbagai fitur lainnya. 

Tetap ada penambahan cabang

Meski demikian, untuk mengoptimalkan sekaligus menata jaringan kantornya, BTN tetap berencana menambah 30 kantor secara bertahap mulai tahun 2022 hingga 2024. Sebagai rinciannya, Bank BTN berencana menambah 27 KCP, 2 KCPS dan 1 Kantor Fungsional (KF).  

Adapun, dengan berbagai aksi strategis tersebut, per 31 Maret 2022, emiten bersandi saham BBTN ini tercatat berhasil menurunkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 228 basis poin (bps) secara tahunan.

Related Topics