Investasi Rendah Karbon Turut Pangkas Biaya Emisi Perusahaan
Ini 5 negara konsumen energi terbesar.
Jakarta, FORTUNE - Investasi rendah karbon merupakan cara tercepat dan paling efektif untuk memangkas biaya energi dan emisi gas rumah kaca di perusahaan
Hal tersebut tertuang pada laporan “Industrial Energy Efficiency Playbook” yang mencakup 10 aksi nyata yang dapat dilakukan sektor bisnis dalam meningkatkan efisiensi energi, mengurangi beban biaya, dan menurunkan emisi saat ini.
Laporan ini merupakan hasil wawancara sejumlah organisasi multinasional, yakni ABB, Alfa Laval, DHL Group, IEA, Microsoft serta ETH Zürich, Institut Teknologi Federal Swiss. Para kontributor studi tersebut merekomendasikan beberapa solusi strategis, mulai dari audit energi hingga penentuan ukuran mesin industri yang tepat.
"Investasi rendah karbon serta pengembangan model bisnis sirkular muncul sebagai peluang terbaik yang fokus pada prospek bisnis jangka pendek terhadap upaya pengurangan emisi," kata Kevin Lane, Senior Program Manager, Energy Efficiency dari International Energy Agency (IEA).
Ini 5 negara konsumen energi terbesar
Menurut IEA, terdapat lima (5) negara konsumen energi terbesar di dunia, yaitu Cina, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang.
Konsumsi energi tersebut menyebabkan peningkatan beban biaya di tengah inflasi dunia saat ini. Tidak hanya itu, hal ini juga mengakibatkan produksi sembilan gigaton CO2, setara dengan 45 persen total emisi langsung yang dihasilkan sektor pengguna akhir pada 2021.
Industri gas hingga batu bara jadi penyumbang permintaan listrik global
Di sisi lain, industri gas alam hingga batu bara juga tercatat memiliki pangsa pasar besar di dunia, yang bertanggung jawab terhadap 42 persen total permintaan listrik global.
Tarak Mehta, President Motion Business Area ABB, menjelaskan kemajuan teknologi efisiensi energi memungkinkan industri untuk melakukan efisiensi secara signifikan tanpa perlu mematikan lampu dan menghentikan produksi untuk menghemat biaya.
Rekomendasi lebih lanjut menyebutkan pemasangan variable speed drive dapat meningkatkan efisiensi energi pada sistem penggerak motor hingga 30 persen, yang dapat menekan beban biaya dan mengurangi emisi.
Jika lebih dari 300 juta sistem kelistrikan industri berbasis motor yang saat ini beroperasi dapat diganti dengan penggerak motor yang lebih optimal dan memiliki efesiensi tinggi, hal ini akan mengurangi konsumsi listrik global hingga 10 persen.