FINANCE

Kenali dan Antisipasi Risiko Penghambat Persiapan Dana Pendidikan Anak

Risiko perencanaan hingga inflasi bisa jadi penghambat.

Kenali dan Antisipasi Risiko Penghambat Persiapan Dana Pendidikan AnakIlustrasi pengasuhan anak atau parenting. Shutterstock/fizkes
21 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Dana pendidikan tergolong hal terpenting orang tua perlu siapkan untuk anaknya. Apalagi di tengah biaya pendidikan yang terus meningkat. Pendidikan anak bukan hanya urusan memilih institusi pendidikan yang sesuai dengan karakter anak, namun perlu diimbangi dengan kemampuan finansial agar tidak mengganggu aspek finansial lainnya. Termasuk di antaranya memperhitungkan faktor risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. 

Menyambut tahun ajaran baru yang akan dimulai pada Juli mendatang, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mengajak masyarakat untuk mengenali sejumlah risiko yang bisa menghambat persiapan dana pendidikan anak. 

Windy Riswantyo, VP & Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life, mengatakan dana pendidikan bisa mencakup persiapan jangka pendek yang dianggarkan setiap tahun ajaran baru, maupun persiapan jangka panjang—seperti untuk masuk perguruan tinggi. 

"Keduanya memiliki risiko yang perlu untuk diantisipasi dengan baik agar tidak mengganggu kestabilan finansial dan berdampak pada persiapan dana pendidikan anak," katanya melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (21/6). 

Berikut ini adalah beberapa risiko yang kerap kali menjadi hambatan dalam menyiapkan dana pendidikan anak secara optimal:

Risiko perencanaan pendidikan yang kurang matang

Saat memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, dana pendidikan anak adalah hal yang penting untuk diperhitungkan dan disepakati bersama pasangan. Penghitungan ini meliputi besaran biaya pendidikan anak mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi yang nantinya akan dialokasikan secara rutin. 

Pastikan perencanaan alokasi biaya sudah dipertimbangkan, termasuk memilih sekolah mana yang tepat. Tidak ada salahnya mencari tahu lebih awal besaran biaya iuran sekolah, biaya kursus, bahkan biaya membeli keperluan sekolah. 

Selain itu, perlu diantisipasi juga biaya pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan, karena semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka biaya yang dipersiapkan semakin besar juga. 

Tidak kalah penting, alokasi biaya pendidikan anak juga perlu dibuat ke dalam pos tabungan yang terpisah dengan pos tabungan lainnya agar bisa digunakan secara tepat sesuai perencanaan. 

Risiko inflasi biaya pendidikan anak

Selain perencanaan keuangan dengan alokasi dana pendidikan secara rutin, faktor lainnya yang harus diperhitungkan adalah besaran inflasi kebutuhan pendidikan. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, rata-rata inflasi biaya pendidikan di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas adalah 10 hingga 15 persen per tahun dan di tingkat perguruan tinggi sebesar 30 hingga 45 persen per tahun. 

Agar tidak semakin terpaut jauh dengan besarnya nilai inflasi, dana tabungan pendidikan anak bisa dialokasikan ke dalam berbagai instrumen investasi untuk mendapatkan manfaat bunga, mulai dari deposito, emas, hingga reksadana. 

Perlu diingat bahwa pendidikan anak adalah kebutuhan utama yang perlu untuk dipenuhi. Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari mengalokasikan dana pendidikan pada instrumen investasi dengan risiko yang tinggi agar dana pendidikan tetap aman. 

Related Topics