FINANCE

Laba Adira Finance Naik 52%, Di Tengah Pemulihan Sektor Otomotif

Pembiayaan baru naik 21% menjadi Rp21,9 triliun.

Laba Adira Finance Naik 52%, Di Tengah Pemulihan Sektor OtomotifPaparan Kinerja Adira Finance Kuartal III-2022/Dok Adira Finance

by Suheriadi

02 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mampu membukukan laba bersih senilai Rp1,1 triliun, naik 52 persen secara year on year (yoy) pada kuartal III-2022. 

Presiden Direktur Adira Finance, I Dewa Made Susila menjelaskan, laba tersebut ditopang oleh pemulihan sektor otomotif serta kondisi keuangan yang prima. Pendapatan bunga Adira Finance naik 2 persen (yoy) menjadi Rp6,7 triliun, sementara beban bunga turun 5 persen (yoy) menjadi Rp2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. 

Dengan demikian, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6 persen (yoy) menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari menjadi 18,1 persen di sembilan bulan pertama 2022. 

“Pencapaian kinerja industry otomotif yang cukup baik hingga September 2022 memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis Adira Finance,"  kata Dewa saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (2/11). 

Sementara itu, beban operasional juga relatif stabil menjadi Rp2,7 triliun, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 39 persen (yoy) menjadi Rp683 miliar hingga September 2022. 

Pembiayaan baru naik 21% menjadi Rp21,9 triliun

Ilustrasi Adira Finance/ Shutterstock Cahyadi Sugi

Adira Finance juga membukukan pembiayaan baru sebesar Rp21,9 triliun, tumbuh 21 persen (yoy). Made mengatakan, pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing sebesar 37 persen (yoy) dan 2 persen (yoy). 

Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, per September 2022 total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) juga berhasil tumbuh sebesar 5 persen (yoy) menjadi sebesar Rp41,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Per posisi September 2022, rasio gross NPL konsolidasi juga menunjukkan tren yang membaik dan dikelola dilevel 1,9 persen  turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen. 

"Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen," kata Made. 

Adira Finance terus diversifikasi sumber pendanaan

Diskusi Adira Finance Dengan Media