FINANCE

Laba Bersih DBS Group Tumbuh 20% di 2022

Likuiditas DBS Group tumbuh 7% di 2022.

Laba Bersih DBS Group Tumbuh 20% di 2022Foto Ilustrasi Bank DBS/Dokumen Istimewa
14 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - DBS Group mencatat kinerja di tahun 2022 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 20 persen secara year on year (you) menjadi SGD8,19 miliar. Laba tersebut didorong oleh total pendapatan yang naik 16 persen menjadi SGD16,5 miliar. 

CEO DBS Piyush Gupta mengatakan, suku bunga yang lebih tinggi mendorong pendapatan bunga bersih, lebih dari sekadar mengimbangi penurunan pendapatan non-bunga akibat volatilitas pasar keuangan. 

"Secara bisnis, DBS Group memiliki pipeline yang sehat dan kami beruntung dapat memiliki kualitas aset yang kuat," kata Piyus melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (14/2).

Pinjaman tumbuh 4%

Chief Executive Officer DBS Piyush Gupta saat Konferensi Pers Komitmen Dekarbonisasi DBS

Pinjaman naik 4 persen mencapai SGD 415 miliar dalam mata uang konstan. Ia menyebut, pertumbuhan dalam sembilan bulan pertama sedikit dimoderasi oleh penurunan pada kuartal keempat. 

"Sementara permintaan pinjaman dasar tetap sehat, beberapa korporasi mengalihkan pinjaman mereka ke opsi pembiayaan yang lebih murah atau melunasi pinjaman oportunistis, dan nasabah wealth management mengurangi pinjaman marjin," katanya. 

Pada tahun 2022, pinjaman korporasi non-perdagangan juga meningkat 5 persen menjadi SGD 248 miliar dari pertumbuhan berbasis luas di seluruh negara dan sektor. Sementara itu, pinjaman perdagangan naik 4 persen menjadi SGD 44 miliar, dengan peningkatan di paruh pertama sebagian diimbangi oleh penurunan di paruh kedua karena penetapan harga yang kurang menarik. 

Di sisi lain, kredit perumahan juga tumbuh 4 persen menjadi SGD 81 miliar, dengan mayoritas pertumbuhan terjadi di semester kedua. Pinjaman konsumen lainnya turun 7 persen menjadi SGD 43 miliar karena pinjaman manajemen kekayaan menurun. 

Meski demikian, Ia menyebut kualitas aset tetap tangguh di kuartal keempat. Aset bermasalah turun 8 persen dari kuartal sebelumnya menjadi SGD 5,13 miliar. Pembentukan non performing assets (NPA) baru lebih dari diimbangi oleh pembayaran dan penghapusan serta efek mata uang. Rasio NPL membaik dari 1,2 persen menjadi 1,1 persen. 

Likuiditas tumbuh 7%

Foto Gedung DBS. (Dok. DBS)

Related Topics