FINANCE

LPS: Tren Penurunan Suku Bunga Kredit dan Simpanan Masih Berlangsung 

DPK hingga kredit bank tumbuh seimbang.

LPS: Tren Penurunan Suku Bunga Kredit dan Simpanan Masih Berlangsung Ilustrasi Teller Bank Peserta LPS/ANTARA/Raisan Al Farisi

by Suheriadi

09 June 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, tren penurunan suku bunga masih terus berlangsung hingga pertengahan tahun. 

Jika melihat 15 bulan terakhir sejak Februari 2021 hingga Mei 2022, suku bunga deposito 1 dan 3 bulan terpantau masih mengalami penurunan seiring dengan kebijakan penurunan tingkat bunga penjaminan. Meski demikian Purbaya menyebut penurunan bunga semakin melambat. 

Hal tersebut menurutnya turut berkontribusi dalam penurunan cost of fund perbankan, sehingga mendukung penurunan suku bunga kredit. 

“Tren penurunan tingkat bunga penjaminan ini sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan bank sentral. Dalam kebijakannya, LPS terus bersinergi dengan bank sentral selaku otoritas kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Purbaya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (9/6).
 

DPK hingga kredit bank tumbuh seimbang

Sementara itu, seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian, industri perbankan pun terus menunjukkan performa yang sangat meyakinkan. 

Purbaya menyatakan, hal tersebut didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang ample. Tercatat, per April 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,11 persen secara Year on Year (YoY )dan kredit tumbuh sebesar 9,10 persen (YoY). 

"Perkembangan likuiditas yang tetap longgar memberikan ruang yang cukup bagi perbankan untuk mengelola biaya dana atau suku bunga simpanan di level yang rendah,” jelas Purbaya.

Lewati pandemi, permodalan bank tetap solid

Purbaya menambahkan, permodalan perbankan selama pandemi hingga saat ini juga dinilai masih solid dengan rasio CAR per April 2022 mencapai 24,32 persen. 

Sementara itu untuk gross NPL juga terus menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan kondisi di masa pandemi yang sempat mengalami kenaikan di atas 3 persen. Tercatat, per April 2022, gross NPL berada di level 3,00 persen. 

“Kondisi fundamental perbankan yang kuat tersebut tidak lepas dari sinergi di dalam KSSK dalam menciptakan bauran kebijakan yang menjaga industri perbankan tetap stabil,” tambahnya.