FINANCE

Meski Dibayangi Inflasi, Pertumbuhan Kredit Bank Diprediksi Capai 9,9%

Risiko inflasi dan BBM masih bayangi pertumbuhan kredit.

Meski Dibayangi Inflasi, Pertumbuhan Kredit Bank Diprediksi Capai 9,9%Ilustrasi ketersediaan uang tunai Bank Mandiri/Dok Bank Mandiri
13 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Office of Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh sebesar 9,9 persen (yoy) pada tahun ini seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai, terdapat sejumlah katalis baik negatif dan positif dalam pendorong penyaluran kredit. Bila berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI), kredit perbankan pada Mei 2022 tumbuh sebesar 9,0 persen, dengan nilai total kredit sebesar Rp6.012,4 triliun.

“Sebagai catatan, kredit tumbuh positif sejak Juni 2021 dan terus terakselerasi dalam sembilan bulan terakhir secara berturut-turut,” kata Dendi melalui hasil riset Bank Mandiri yang dikutip di Jakarta, Selasa (13/9).

Risiko inflasi dan BBM masih bayangi pertumbuhan kredit

Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM pelanggan.
Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM pelanggan. (Dok. Pertamina)

Pihaknya juga menilai, faktor risiko ke depan yang dapat menekan  pertumbuhan kredit adalah tekanan inflasi yang meningkat terutama akibat kenaikan harga BBM.

Selain itu, perbankan juga terus mencermati kenaikan suku bunga acuan untuk diimplementasikan ke suku bunga bank. Sedangkan faktor lain ialah adanya kekhawatiran akan koreksi harga-harga komoditas.

Meningkatnya indeks keyakinan konsumen jadi katalis positif kredit

Pengunjung di pusat perbelanjaan, Denpasar, Bali, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Related Topics