FINANCE

Harga BBM dan Suku Bunga Naik, Bank Tetap Pede Incar Kredit 

BNI hingga Permatabank yakin jaga pertumbuhan kredit.

Harga BBM dan Suku Bunga Naik, Bank Tetap Pede Incar Kredit Ilustrasi Kredit/Bing.com
08 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Industri perbankan masih tetap percaya diri mematok pertumbuhan kredit double digit meski ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Hal tersebut tertera pada rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan sejumlah bank ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan, industri perbankan telah menaikan target pertumbuhan kredit bank dari 7,5 persen menjadi 10,33 persen secara year on year (yoy) pada akhir tahun ini. 

"Kredit direvisi naik pada 2022 diperkirakan optimis tumbuh 10,33 persen. GWM naik jadi 9 persen kami kaji likuiditas di market cukup ample bisa dorong kredit sampai 2022 sesuai target, karena ini sudah melampaui target,” ungkap Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo melalui konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (6/9). 

BNI pasang target pertumbuhan kredit 10%

Menara BNI Pejompongan Jakarta
Menara BNI Pejompongan/ Dokumen BNI

Rasa optimistis juga ditanamkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI). Bank dengan logo 46 ini berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan kredit di kisaran 7 persen hingga 10 persen. Bahkan, BNI tetap menjaga segmen korporasi sebagai salah satu motor pertumbuhan. 

Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir menyampaikan, fokus BNI untuk ekspansi kepada perusahaan blue chip dilakukan sejalan dengan kebijakan strategis yang sudah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan kebijakan manajemen risiko yang prudent. 

Menurutnya, pertumbuhan bisnis segmen korporasi memberikan multiplier effect yang besar terhadap ekonomi serta dapat menghasilkan portofolio bisnis yang berkelanjutan bagi perseroan. 

“Kami rasa momentum ini masih akan berlanjut di semester kedua tahun ini. Kami melihat masih banyak peluang yang bisa kami garap di segmen korporasi," kata Silvano melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (7/9). 

Pada semester pertama 2022 ini, BNI berhasil mencatatkan outstanding kredit korporasi sebesar Rp311,2 triliun, atau naik 8,28 persen (yoy) terutama didorong oleh pertumbuhan di segmen korporasi blue chip. 

Permatabank yakin mampu jaga pertumbuhan kredit

Ilustrasi Pelayanan Cabang PermataBank/Dok PermataBank

Related Topics