Jakarta,FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) melakukan pembaruan platform iBBIZ yang memudahkan pebisnis untuk melakukan transaksi melalui internet banking bisnis berbasis situs web.
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani, mengatakan iBBIZ menghadirkan fitur yang lebih praktis bagi pengguna seperti pembayaran gaji bulanan hingga pengelolaan tagihan. Dengan adanya iBBIZ, mitra merchant BRI kini dapat melakukan transaksi bisnis kapan pun dengan plafon lebih besar tanpa harus datang ke bank.
Pengguna iBBIZ meningkat 161%
Handayani menyampaikan jumlah pengguna iBBIZ hingga September 2021 telah meningkat 161 persen (yoy). Peningkatan tersebut juga sejalan dengan pertumbuhan penjualan volume iBBIZ yang mencapai 137 persen dan transaksi iBBIZ meningkat sebesar 154 persen (yoy).
Mayoritas pengguna iBBIZ berasal dari kalangan pebisnis baik individual maupun non-individual.
"Ke depannya, BRI juga akan terus menargetkan peningkatan jumlah pengguna di tahun 2022 dengan fokus menggandeng mitra merchant BRI yang berjumlah lebih dari 46 ribu," kata Handayani dalam keterangan resminya di Jakarta (18/10).
iBBIZ bisa digunakan nasabah perorangan
iBBIZ dapat diakses oleh nasabah BRI baik perorangan maupun non-perorangan yang memiliki jenis tabungan BritAma Bisnis, Simpedes Usaha, dan Giro yang dilengkapi Kartu Debit.
Dengan adanya iBBIZ, BRI menghadirkan layanan pengelolaan keuangan yang lebih terukur bagi pengusaha melalui berbagai fitur, di antaranya transfer, RTGS, SKN, Kliring, pembayaran, pembelian, dan berbagai top-up.
Tidak hanya itu, untuk menambah kemudahan dan meningkatkan keamanan transaksi, iBBIZ juga dilengkapi dengan soft token yang dapat diakses melalui smartphone baik Android maupun iOS, sehingga nasabah tidak perlu lagi membawa perangkat tambahan untuk melakukan transaksi.
BRI fokus kembangkan digital
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo, mengatakan BRI terus mengembangkan digital resiliency ini untuk dapat bertahan di tengah perubahan dan disrupsi, seperti perubahan lanskap industri, krisis akibat pandemi, hingga pergeseran perilaku konsumen.
Oleh karena itu, menurut Indra dalam menghadapi disrupsi, “the best defense is a good offense,” yaitu dengan pendekatan bimodal: meningkatkan kemampuan inti dan pada saat yang sama menjajaki peluang baru. Melalui penerapan teknologi dan transformasi digital ini, lanjut dia, telah membantu BRI untuk merespons krisis dengan lebih baik.