FINANCE

Ratusan Investor Minat Berinvestasi di IKN, Ini Rinciannya

3 investor siap bangun hunian di IKN.

Ratusan Investor Minat Berinvestasi di IKN, Ini RinciannyaDesain Kawasan Istana Negara di Kalimantan Timur. (Instagram @nyoman_nuarta)
02 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kepala Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyampaikan hingga akhir Januari 2023, telah lebih dari 100 investor menyatakan tertarik berinvestasi di IKN. Tak hanya itu, sekitar 90 investor juga telah menyampaikan Letter of Intent kepada Otorita. Hal itu disampaikan Bambang kepada investor yang hadir pada Mandiri Investment Forum (MIF) 2023, hari ini (2/2).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, sejumlah sektor investasi yang diminati para investor antara lain infrastruktur dan unitilitas sebanyak 25 investor, edukasi 15 investor, konsultan 14 investor, perumahan 10 investor, komersial 9 investor, teknologi 6 investor, kesehatan 5 investor dan perkantoran sebanyak 6 investor.

“Ketertarikan investor yang sangat tinggi ini memperkuat optimisme untuk mampu membangun satu ekosistem kota yang lengkap di IKN pada 2024, sekaligus meletakkan landasan kuat bagi pembangunan ibukota ini hingga 2045 nanti,” kata Bambang melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (2/2).

3 investor siap bangun hunian di IKN

Patok titik nol IKN Nusantara.
Patok titik nol IKN Nusantara. (ANTARAFOTO/Bayu Pratama)

Lebih lanjut Bambang menjelaskan saat ini ada tiga investor yang siap membangun hunian di IKN, yaitu Konsorsium CCFG Corp. dan PT Risjadson Brunsfield Nusantara dengan investasi sebesar Rp 30,8 trilliun. Selain itu, ada juga investor lain seperti Korea Land and Housing Corp dengan investasi Rp 8,65 trilliun dan PT Summarecon Agung Tbk. sebesar Rp 1,67 trilliun. Melalui invetasi tersebut nantinya akan dibangun 184 tower hunian dengan kapasitas 14.500 jiwa dan direncanakan akan selesai pada akhir 2024.

Selain investasi di IKN, pada kesempatan ini Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan hingga 2040, kebutuhan investasi Indonesia mencapai US$545,3 miliar yang terbagi dalam 8 sektor prioritas yaitu mineral dan batubara membutuhkan investasi US$431,8 miliar, minyak dan gas bumi sebesar US$68,1 miliar, dan sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan sebesar US$45,4 miliar. 

Bahlil menjelaskan sejak 2019 hingga 2022, investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menunjukkan tren peningkatan hingga 177,9 persen dari Rp61,6 triliun menjadi Rp171,2 triliun. Sektor lain yang menjadi primadona pada tahun 2022 adalah pertambangan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, perumahan dan kawasan industri, serta industri kimia dan farmasi.

Kredit hijau Bank Mandiri capai Rp106 triliun

Investor Day pada Mandiri Investment Forum (MIF) 2023/ Kamis (2/2).

Related Topics