FINANCE

Silicon Valley Bank Tutup, Apakah Berdampak Ke Bank di Indonesia?

Kondisi bank dalam negeri berbeda dengan bank di AS.

Silicon Valley Bank Tutup, Apakah Berdampak Ke Bank di Indonesia?Ilustrasi Silicon Valley Bank/Jim Wilson/The New York Times

by Suheriadi

14 March 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup oleh Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Amerika Serikat (AS) pada 10 Maret 2023 lalu. Kondisi tersebut membuat ketar-ketir industri keuangan AS. Lantas akankah kondisi tersebut berdampak terhadap perbankan di dalam negeri? 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menjelaskan, penutupan SVB diperkirakan tidak berdampak langsung terhadap perbankan Indonesia yang tidak memiliki hubungan bisnis, facility line maupun investasi pada produk sekuritisasi SVB. 

“Oleh karena itu, OJK mengharapkan agar masyarakat dan Industri tidak terpengaruh terhadap berbagai spekulasi yang berkembang di kalangan masyarakat,” kata Dian melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/3). 

 

Kondisi bank dalam negeri berbeda dengan bank di AS

Kawasan SCBD Senayan/Shutterstock N Rudianto

Selain itu, Dian menyebut, ekosistem dan produk-produk yang ditawarkan SVB dan bank di AS berbeda jauh dengan perbankan dalam negeri. Sebab, bank-bank di Indonesia tidak memberikan kredit dan investasi kepada perusahaan technology startups maupun kripto seperti bank di AS. 

Menurutnya, perbankan di Indonesia telah belajar banyak dari krisis keuangan tahun 1998 dengan melakukan langkah-langkah yang mendasar dalam rangka penguatan modal. 

Dian menjelaskan, pada saat ini kondisi perbankan Indonesia menunjukkan kinerja likuiditas yang baik. Antara lain AL/NCD dan AL/DPK diatas threshold yakni sebesar 129,64 persen dan 29,13 persen jauh diatas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.  

Aset perbankan juga terjaga pada komposisi yang proporsional. Dengan komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang didominasi oleh current account and saving account (CASA) atau dana murah yang semakin meningkat sehingga tidak sensitif terhadap pergerakan suku bunga. 

OJK: tidak ada bank yang alami kesulitan keuangan

Ilustrasi Perbankan/ Achmad Bedoel