Transaksi E-Commerce Capai Rp476 Triliun di 2022, Bagaimana Tren 2023?
Transaksi e-commerce diyakini tumbuh double digit di 2023.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi belanja online melalui platfrom e-commerce di Indonesia tembus Rp476 triliun hingga akhir 2022. Nilai tersebut sedikit meleset dari target BI yang memperkirakan bisa tembus Rp498 triliun.
Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono menyebutkan, target yang tak terlampaui tersebut terjadi lantaran sudah mulai banyak masyarakat yang berbelanja secara offline.
“Setelah kita lihat kita harus memahami PPKM e-commerce itu kan blessing saat mobilisasi rendah, jadi kita melihat kemungkinan mengingkatnya transaksi offline,” jelas Doni dalam Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Januari 2023, Kamis, (19/1).
Transaksi e-commerce diyakini tumbuh double digit di 2023
Meski demikian, bank sentral tetap optimis bisnis e-commerce masih akan tetap tumbuh di tahun 2023. Menurutnya, tren belanja online masih akan terus berlanjut di tahun kelinci air. Doni bahkan memperkirakan pertumbuhan bakal terjadi dari sisi nominal hingga volume belanja.
"Kita perkirakan ecommerce masih tumbuh 12 persen dari sisi nominal dan volum mungkin sekitar 17 persen di 2023," kata Doni.
Target bank sentral tersebut bukan tanpa alasan, berdasarkan data tren digitalisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia menjadi negara yang tertinggi dalam hal pertumbuhan e-commerce pada saat pandemi Covid-19.
"Saat pandemi ada 2 negara yang growthnya itu 50 hingga 60 persen yakni hanya Indonesia dan Singapura. Bahkan China (pertumbuhannya) di bawah 20 persen, jepang di bawah 30 persen," jelas Doni.
Transaksi digital banking tembus Rp52.545,8 triliun
BI menilai, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja darin. Selain itu, kondisi tersebut juga didukung oleh mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking.
Bahkan, BI mencatat nilai transaksi digital banking meningkat 28,72 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp52.545,8 triliun di tahun 2022. Dengan kondisi tersebut, diproyeksikan tahun 2023 mampu tumbuh 22,13 persen (yoy) atau mencapai Rp64.175,1 triliun.