FINANCE

Tumbuh 70%, Bank Mandiri Bukukan Laba Rp10 Triliun di Kuartal I-2022

Tumbuh 8,93%, kredit Bank Mandiri capai Rp1.072 triliun.

Tumbuh 70%, Bank Mandiri Bukukan Laba Rp10 Triliun di Kuartal I-2022Paparan kinerja Bank Mandiri Kuartal I-2022

by Suheriadi

27 April 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) berhasil mencetak laba bersih konsolidasi senilai Rp10 triliun di sepanjang kuartal I-2022. Nilai tersebut tumbuh 70 persen secara tahunan atau year on year (yoy) 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari eksekusi strategi secara disiplin dan prudent yang dimaksimalkan perseroan dalam dua tahun terakhir.  

"Berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan menurutnya turut berhasil memberikan dampak positif kepada core business perseroan termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital,” jelas Darmawan, melalui konfrensi video di Jakarta, Rabu (27/4).  

Lewat inisiatif tersebut, Bank Mandiri telah mampu meningkatkan efisiensi yang tercermin dari posisi rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) di level 56,37 persen jauh di bawah rata- rata industri. 

Tumbuh 8,93%, kredit Bank Mandiri capai Rp1.072 triliun

Kinerja bisnis yang baik tersebut, lanjut Darmawan, terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93 persen (yoy) mencapai Rp1.072,9 triliun pada kuartal I 2022. Pertumbuhan kredit ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang sebesar 6,65 persen (yoy). 

Lebih lanjut Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7 persen secara (yoy), atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022.  

Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital, pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif. Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp 292,5 triliun, tumbuh 10,37 persen secara (yoy), terutama didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69 persen (yoy) dan SME yang tumbuh 10,97 persen (yoy) 

Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri terus memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat terus membaik. 

"NPL gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66 persen per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya," jelas Darmawan.  

DPK tumbuh 7,42%

Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang menembus Rp1.269,0 triliun atau tumbuh 7,42 persen (yoy). 

Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang digitalisasi lewat Livin’ by Mandiri yang meningkatkan dana murah atau current account and saving account (CASA) bank only yang tumbuh 10,93 persen (yoy) menjadi Rp 748,6 triliun dengan rasio CASA mencapai 75,0 persen, atau di atas rata-rata industri perbankan.   

Realisasi moncer ini berhasil mendorong pertumbuhan aset Bank Mandiri di akhir kuartal pertama tahun 2022 menjadi Rp1.734,1 triliun.