LUXURY

Selama Pandemi, Pembeli Rumah Mewah Justru Meningkat

Pemulihan berlangsung sejak kuartal ketiga 2020.

Selama Pandemi, Pembeli Rumah Mewah Justru MeningkatIlustrasi properti mewah di Singapura. (Shutterstock/Tavarius)
02 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Gulungan gelombang pandemi tidak menekan minat pembeli rumah mewah. Sepanjang 2021, permintaan terhadap real estat luks tetap tinggi secara global.

Demikian riset State of Luxury Real Estate (SOLRE) 2022 dari Luxury Portfolio International (LPI), jaringan perantara properti residensial mentereng ternama dunia. Sebagai informasi, studi LPI melibatkan 1–5 persen individu berpendapatan teratas di 20 negara.

Dominasi tren kenaikan pembelian rumah global bermula sejak kuartal ketiga 2020. Kenaikan permintaan diikuti oleh kenaikan harga properti residensial kelas atas—dan akan terus berlangsung hingga tahun depan.

“Permintaan akan tetap kuat dan kondisi normal baru di pasar real estate mewah akan mulai berlaku pada 2022,” ujar Presiden LPI, Mickey Alam Khan, dilansir dari Global News Wire, Kamis (2/12). “Kami mengantisipasi keseimbangan akan kembali ke pasar.”

Yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat permintaan properti residensial mewah tetap terjaga? Lalu, menurut konsumen, unsur apa yang wajib ada dalam rumah mewah?

Faktor Penjaga Permintaan Rumah Mewah Global

Berdasar studi LPI, pasokan yang lebih rendah dari minat konsumen telah menjaga tingkat permintaan terhadap rumah mewah di dunia. Ditambah dengan peningkatan jumlah penjual real estate mewah di ranah internasional.

Satu lagi, rasa cemas tertinggal dari yang lain (fear of missing out/FOMO) juga mendorong para konsumen tetap membeli rumah mewah selama pagebluk. Tumpukan berita mengenai panasnya pasar barang mewah berandil besar dalam menumbuhkan FOMO di kalangan konsumen kelas premium.

Terlebih, mayoritas (74 persen) konsumen yakin dengan kondisi ekonominya selama pagebluk. Bahkan, 75 persen merasa khawatir daya beli diskresi mereka akan dipengaruhi oleh tingginya permintaan dalam waktu dekat.

Unsur Keberlanjutan Membuat Rumah Mewah Unggul

66 persen dari responden LPI menganggap, unsur keberlanjutan merupakan pembeda utama rumah mewah dengan residensial segmen lain. Para pembeli pun rela merogoh kocek lebih dalam demi memiliki fasilitas dan fitur rumah yang ramah lingkungan.

Buktinya, 75 persen responden mempertimbangkan unsur keberlanjutan ketika akan membeli rumah. 90 persen juga menyetujui akan mulai memperhitungkan aspek ramah lingkungan dari sebuah properti residensial. Lebih lanjut, 71 persen dari orang-orang itu mengaku akan menjadikan rumah dimaksud sebagai warisan.

Related Topics