MARKET

Riset EY: Pasar IPO Sepanjang 2021 Pecahkan Rekor Global

Pasar kawasan EMEIA mengalami peningkatan tertinggi.

Riset EY: Pasar IPO Sepanjang 2021 Pecahkan Rekor GlobalIlustrasi IPO. (Flickr)
17 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – EY–lembaga konsultasi hukum, pajak, dan penjaminan, yang berhubungan dengan pasar modal serta terafiliasi dengan firma Ernst & Young Global Limited–melakukan sebuah riset tentang pasar Initial Public Offering (IPO) global. Hasilnya terungkap, pasar IPO global pada tahun 2021 memecahkan rekor, baik dari segi volume IPO dengan total 2.388 transaksi maupun pendapatan mencapai US$453,3 miliar.

Jumlah tersebut menunjukkan terjadi peningkatan secara tahunan sebesar 64 persen untuk volume IPO dan 67 persen untuk pendapatan.

EY juga mencatat bahwa kuartal IV/2021 merupakan kuartal paling aktif berdasarkan jumlah kesepakatan, terhitung sejak periode yang sama tahun 2007. Dibandingkan dengan 2020, terdapat 621 peningkatan total IPO dan US$112,2 miliar pendapatan, masing-masing naik 16 persen dan 9 persen.

Menurut EY, optimisme pasar IPO global mengalami kenaikan seiring dengan peluncuran vaksin Covid-19 di awal tahun ini. Selain itu, pemulihan ekonomi global dan likuiditas dinilai cukup baik. Apalagi, sejumlah program stimulus ekonomi yang dicanangkan setiap negara kian mempercepat pemulihan tersebut.

Paul Go, Pimpinan EY yang membidangi IPO secara global mengatakan bahwa 2021 adalah tahun paling aktif untuk pasar IPO selama 20 tahun terakhir. Namun, pada Q4 2021, kondisinya sedikit menantang seiring varian Omicron Covid-19 mucul, ketegangan geopolitik berlanjut, perlambatan aktivitas IPO, dan ada peningkatan volatilitas pasar.

“Perusahaan yang terikat IPO harus memenuhi permintaan investor untuk strategi pertumbuhan yang tangguh dan juga mengartikulasikan rencana lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG)," kata Paul dalam laporan kajian EY pada (16/12).

Pasar IPO di EMEIA tertinggi

Laporan tersebut juga menyebutkan, pertumbuhan tertinggi IPO dialami oleh bursa Eropa, Timur Tengah, India, dan Afrika (EMEIA). Sepanjang tahun 2021, bursa EMEIA menghasilkan penambahan IPO sebanyak 724 dengan peningkatan hasil 214 persen atau sebesar US$109,4 miliar. Peningkatan yang terjadi didukung oleh lingkungan positif bagi pengusaha yang memberikan pengembalian tinggi dan risiko rendah, serta pertukaran EMEIA yang berkinerja sangat baik.

"Pasar IPO EMEIA ditutup pada 2021 dengan jumlah kesepakatan tertinggi sejak 2007. Gelombang valuasi tinggi dan volatilitas rendah, yang menawarkan pengembalian lebih tinggi dan risiko lebih rendah bagi pengusaha, menghasilkan aktivitas IPO yang luar biasa di seluruh pasar yang bergerak cepat,” kata Martin Steinbach, pimpinan EY yang membidangi IPO di kawasan EMEIA.

Namun, perlu diperhatikan bahwa peningkatan ini tak selalu bertahan lama, mengingat situasi pandemi yang masih mengalami pasang surut. Kajian ini mencatat bahwa gelombang infeksi Covid-19 yang terus-menerus di kawasan EMEIA serta rantai pasokan yang terbalik dapat menimbulkan risiko menuju Q1 2022.

Kawasan Amerika meningkat signifikan

Sementara, untuk benua Amerikan, tahun ini dapat dikatakan sebagai tahun yang bullish. Hal ini disebabkan, antara lain oleh suku bunga rendah, likuiditas tinggi, pasar saham yang kuat, sentimen konsumen yang membaik, dan optimisme keseluruhan yang didorong oleh peluncuran vaksin Covid-19 di beberapa negara.

Secara keseluruhan, dari 528 IPO di kawasan ini menghasilkan pendapatan sebesar US$174,6 miliar, masing-masing meningkat 87 persen untuk volume IPO dan 78 persen untuk pendapatan.

Adapun kesehatan masih menjadi sektor yang teratas, diikuti oleh sektor teknologi. Memasuki 2022, pasar Amerika terus berevolusi dan menguji model IPO tradisional, lalu struktur dan format IPO dinilai akan terus berkembang.

"2021 adalah tahun rekor untuk pasar IPO Amerika. Lonjakan perusahaan publik baru didorong oleh valuasi tinggi, lingkungan suku bunga rendah yang diperpanjang dan selera investor yang kuat untuk ekuitas. Saat kita menuju 2022, ada optimisme hati-hati bahwa pasar ekuitas akan tetap sehat bagi emiten baru untuk datang ke pasar,” ucap Rachel Gerring, pimpinan EY terkait IPO di wilayah Amerika.

Related Topics