MARKET

RUPSLB BRI Terbitkan Sebanyak-banyaknya 28,67 Miliar Lembar Saham

Dana dimanfaatkan BRI untuk bentuk Holding Ultra Mikro.

RUPSLB BRI Terbitkan Sebanyak-banyaknya 28,67 Miliar Lembar SahamPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Kamis (22/7). (Dok.BRI)
10 August 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada Kamis (22/7) menyetujui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue).

Dalam pertemuan yang digelar secara virtual itu, setidaknya 104,22 miliar suara, atau mewakili 95,98% dari seluruh saham dengan hak suara sah, menyepakati rights issue untuk jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp50 per lembar saham.

Dalam penetapan harga pelaksanaan rights issue, yang akan dilaksanakan kemudian, BRI melihat sejumlah faktor seperti kondisi makro dan industri, fluktuasi harga saham perseroan, dan masukan pemegang saham.

Nantinya, dana akan dimanfaatkan untuk pembentukan holding ultra mikro yang dilakukan melalui penyertaan saham BRI dalam Pegadaian dan PNM, sebagai hasil dari inbreng Pemerintah. Selebihnya, dana akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dalam mengembangkan ekosistem ultra mikro, serta bisnis mikro dan kecil.

Aksi korporasi ini akan berdampak kepada laporan keuangan konsolidasian BRI pada 31 Maret. Total aset BRI meningkat dari Rp1.411 triliun menjadi Rp1.515 triliun, total liabilitas BRI meningkat dari Rp1.216 triliun menjadi Rp1.289 triliun, dan laba bersih BRI meningkat dari Rp7 triliun menjadi Rp8 triliun.

Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan segmen ultra mikro telah diidentifikasi sebagai sumber pertumbuhan baru melalui pembentukan ekosistem ultra mikro. Ekosistem ini akan menyediakan layanan keuangan yang terintegrasi bagi para pengusaha segmen ultra mikro sehingga memungkinkan mekanisme naik kelas ke nasabah mikro lebih tertata dengan baik.

“PNM akan berperan di fase Empowerment. Pinjaman kelompok yang disalurkan PNM selain bernilai sebagai pembiayaan, juga berfungsi dalam pemberian asistensi dan peningkatan kapabilitas. Kemudian, di fase Integration, BRI dan Pegadaian dapat membantu pelaku usaha di segmen tersebut dengan berbagai produk gadai maupun KUR,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Related Topics