MARKET

Cegah Penipuan NFT, OpenSea Rilis Fitur Keamanan Baru

Fitur baru akan secara otomatis menyembunyikan transfer NFT.

Cegah Penipuan NFT, OpenSea Rilis Fitur Keamanan BaruTangkapan layar Ghozali Everday di OpenSea. Dok/Istimewa
15 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Meningkatnya kasus kejahatan digital di ranah non-fungible token (NFT), membuat platform perdagangan aset cryptocurrency OpenSea merilis sebuah fitur keamanan baru bagi para penggunanya.

Fitur baru yang dinamai Trust & Safety ini secara otomatis dapat menyembunyikan aktivitas transfer NFT yang mencurigakan dari pasar kripto. Dengan demikian, pengguna tidak akan lagi terkecoh untuk membuka link transfer palsu yang kerap dikirimkan oleh para scammers.

"Baru-baru ini, kami telah melihat scammers menggunakan transfer ini untuk membujuk orang agar mengklik tautan ke situs pihak ketiga yang berbahaya. Rilis Trust & Safety terbaru kami membantu mencegah penipuan baru ini," kata CEO OpenSea, Derin Finzer, dikutip dari Cointelegraph, Rabu (15/6).

Fokus pada keamanan

CEO Derin Finzer mengatakan, OpenSea terus berfokus pada peningkatan kepercayaan dan keamanan pada platform. Pasar NFT akan melakukan investasi besar dalam berbagai bidang penting untuk kepercayaan dan keamanan, termasuk pencegahan pencurian, pelanggaran IP, tinjauan penskalaan dan moderasi, dan mengurangi waktu respons kritis dalam pengaturan sentuhan tinggi, sesuai blog terbaru oleh rekan proyek. 

Selanjutnya, OpenSea telah membentuk tim moderasi khusus untuk menangani review dan moderasi. Untuk masalah hak cipta dan vektor penipuan lainnya di masa mendatang, ia akan menggunakan teknologi “critical auto-detection”.

Menurut Finzer, menghapus jenis item ini dari platform akan meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan. Di samping itu, akan mencegah iklan yang tidak diminta dan item penipuan yang mungkin ditemukan di blockchain terbuka agar tidak terlihat di OpenSea.

Pada Selasa (14/6) melalui akun Twitter @dfinzer, Finzer mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk mendapatkan transfer NFT dari individu yang tidak Anda kenal, seperti halnya menerima email yang tidak diinginkan.

"Baru-baru ini, kami telah melihat scammers menggunakan transfer ini untuk membujuk orang agar mengklik tautan ke situs pihak ketiga yang berbahaya. Rilis Trust & Safety terbaru kami membantu mencegah penipuan baru ini," ujarnya,

Langkah-langkah keamanan OpenSea terbaru diluncurkan di tengah menyusutnya permintaan NFT dan menukiknya pasar cryptocurrency. Ekonomi yang berkembang tidak lagi diabaikan oleh penegak hukum AS, sebagaimana dibuktikan dengan penangkapan Nathaniel Chastain, mantan manajer produk di OpenSea yang didakwa dengan wire fraud dan pelanggaran pencucian uang.

Pada tahun 2021, ketika ledakan NFT berlangsung, bisnis di OpenSea meningkat secara dramatis. Namun, peretasan dan penipuan yang sering membuat banyak investor tidak puas dengan upaya platform untuk memberi kompensasi kepada korban dan memerangi pencurian.

Fitur antipembajakan NFT

OpenSea pada Mei 2022 juga meluncurkan fitur untuk mempersulit penjiplakan dan penipuan di pasar non fungible token (NFT) yang mereka kelola. Tujuannya, untuk mendorong peredaran NFT yang autentik.

Di platform jual beli NFT seperti NFT, peredaran konten jiplakan yang disebut sebagai "copymint" makin marak. Penjiplak menerbitkan NFT (yang disebut sebagai minting) menggunakan konten hasil kreasi orang lain, yang diduplikasi utuh atau dengan sedikit modifikasi.

Beberapa NFT populer menjadi sasaran, misalnya Bored Ape Yacht Club yang di-mint dalam bentuk yang diputar balik. Meskipun pemilik NFT yang asli bisa tenang, karena teregistrasi di dalam blockchain. Peredaran NFT jiplakan membuat konten kreasi yang autentik terkubur sehingga sulit ditemukan.

Februari lalu, OpenSea menyatakan 80 persen dari NFT yang mereka tendang dari platform justru diciptakan oleh perangkat minting yang disediakan OpenSea secara gratis.

OpenSea kini menerapkan sistem deteksi duplikat dua tingkat. Pertama, platform itu akan menerapkan teknologi pengenalan citra digital (image recognition) untuk memindai semua NFT yang ditawarkan dan membandingkannya dengan koleksi NFT yang autentik. Teknologi tersebut akan mencari potensi konten yang dirotasi, diputar, dan modifikasi lainnya. Kemudian, manusia juga akan dilibatkan untuk memutuskan penghapusan.

"Kami berkomitmen untuk menemukan cara terbaik antara memastikan platform yang bebas copymint dan memberikan ruang untuk konten remix berkembang," kata OpenSea di blog-nya.

Kedua, OpenSea juga menerapkan verifikasi akun. Mereka akan mulai menyediakan formulir verifikasi untuk akun yang volume koleksinya melampaui 100 eth. Koleksi yang dimiliki oleh akun yang telah diverifikasi akan disertai oleh centang biru.

Related Topics