MARKET

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Saham Boeing Langsung Menukik

Saham China Eastern Airlines ikut anjlok di Wall Street.

Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Saham Boeing Langsung MenukikIlustrasi armada Boeing 737-800 China Eastern Airlines. (Wikimedia Commons/Aero Icarus)
22 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Cina, FORTUNE - China Eastern Airlines Corp. Boeing Co. 737-800NG yang membawa 132 orang jatuh di provinsi barat daya Cina, Guangxi, Senin (21/3). Menurut FlightRadar24, penerbangan China Eastern Airlines MU5735 sedang melakukan perjalanan dari Kunming ke Guangzhou. Pelacakan radar menunjukkan pesawat turun tajam.

China Eastern Airlines telah mengonfirmasi kecelakaan itu dan jumlah orang di dalamnya melalui pernyataan di Weibo, Twitter versi China. Maskapai itu mengatakan sedang mengirim pekerja ke lokasi kecelakaan dan telah membuka hotline untuk anggota keluarga. Berdasarkan video yang diunggah di media sosial, kebakaran hutan terjadi di lereng gunung di titik yang dikabarkan menjadi lokasi kecelakaan.

China Central Television mengatakan, kobaran api yang dipicu kecelakaan itu telah padam. Sementara itu, situs web China Eastern, aplikasi dan beberapa platform media sosialnya berubah menjadi hitam putih sebagai tanda berkabung.

Melansir dari Fortune.com, kecelakaan ini berdampak pada harga saham perusahaan produsen pesawat terbang Boeing Co yang melantai di Bursa Saham New York (NYSE) Amerika Serikat (AS). Saham anjlok di perdagangan pre-market Senin waktu setempat (21/3).  Saham Boeing turun 6,8 persen menjadi US$ 179,97 saat pra pembukaan perdagangan di bursa saham Amerika Serikat.

Saham China Eastern Airlines ikut anjlok

ilustrasi : Boeing 737 Max
Shutterstock/BlueBarronPhoto

Selain Boeing, saham China Eastern yang berbasis di Shanghai turun sebanyak 6,4 persen pada akhir perdagangan di Hong Kong. Tak hanya itu, harga saham China Eastern Airlines yang melantai di Wall Street juga merosot hingga 8,2 persen. 

Dampak juga dirasakan saham produsen suku cadang Spirit AeroSystem Holdings Inc dan Hexcel Corp juga turun 5,6 persen dan 1,1 persen.

Chairman Great Hill Capital di New York Thomas Hayes mengungkapkan, jika tim investigasi harus menemukan kotak hitam.

"Dari sana baru bisa ditentukan penyebab jatuhnya pesawat," kata Thomas, dikutip dari Reuters, Selasa (21/3/). 

Sementara itu, mengutip Yahoo Finance, Boeing mengatakan sedang bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi.  Penyebab kecelakaan belum dapat diketahui.

"Bisa dipastikan pesawat itu jatuh,” kata China Eastern Airlines dalam sebuah pernyataan.

Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut merupakan Boeing 737-800 berusia enam tahun, menurut Flightradar 24. Varian 737-800 memiliki kapasitas tempat duduk maksimal 189 dan dilengkapi dengan mesin CFM-56, berdasarkan situs Boeing. Mesin dibuat oleh perusahaan patungan antara General Electric Co dan Safran SA Prancis.

Kecelakaan Boeing 737-800 di Cina, terjadi ketika Boeing sedang beringsut menuju persetujuan peraturan di Cina untuk operasional kembali Boeing 737 MAX. Dua kecelakaan fatal di Indonesia pada 2018 dan Ethiopia pada 2019 menyebabkan larangan terbang di pasar penerbangan domestik terbesar di dunia.

Related Topics