MARKET

Tesla Siap-siap Stock Split, Wall Street Menguat

Tesla akan meminta restu pemegang saham.

Tesla Siap-siap Stock Split, Wall Street MenguatIlustrasi pabrik Tesla. Shutterstock/Michael Vi
29 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

New York, FORTUNE - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan di Amerika Serikat, Senin (28/3). Tiga indeksnya berakhir di zona hijau dengan kenaikan S&P 500 dan Nasdaq paling tajam didorong rencana Tesla melakukan stock split atau pemecahan saham. Indeks S&P 500 mengalami kenaikan poin paling banyak dalam tiga hari berturut-turut, sedangkan Nasdaq melesat paling tinggi.

Dilansir dari Reuters, Selasa (29/3) indeks S&P 500 naik 32,46 poin (0,71 persen) menjadi 4.585,52. Indeks Dow Jones naik 94,65 poin (0,27 persen) menjadi 34.955,89 poin, dan Nasdaq melesat 18,31 persen, mencapai 1.354,90 poin. Indeks S&P 500 mengalami rebound dari perdagangan sebelumnya, dengan indeks benchmark jatuh sebesar 0,6 persen pada satu sisi. Rencana Tesla Inc melakukan stock split juga membuat sahamnya melonjak 8,03 persen.

Selain rencana stock split saham Tesla, pertumbuhan sejumlah sektor saham membantu indeks utama Wall Street pulih dalam beberapa hari terakhir, bahkan ketika konflik antara Rusia dan Ukraina berlanjut. Analis mencatat nilai saham AS relatif murah berdasarkan observasi pertumbuhan saham saat ini.

Meski demikian, saham seperti Exxon Mobil Corp kehilangan 2,81 persen dan Chevron Corp turun 1,75 persen. Sebaliknya, sektor keuangan jatuh pada sesi ini, karena bank sentral AS atau Federal Reserve kemungkinan menaikkan suku bunga acuan.

“Masih banyak orang yang berinvestasi di sektor keuangan. Saya tidak terkejut melihat keuangan kembali relatif, melihat apa yang terjadi di pasar obligasi saat ini,” ujar Wakil Presiden Senior Wedbush Securities, Stephen Massocca.

Dengan adanya peningkatan jual obligasi yang mencapai level tertinggi sejak 2019, muncul kekhawatiran adanya kebijakan moneter Federal Reserve yang lebih agresif, sehingga berpotensi menyebabkan resesi.

Meminta restu pemegang saham

Tesla Roadster. (Shutterstock/Mike Mareen)

Terkait rencana stock split, produsen kendaraan listrik besutan Elon Musk akan meminta para pemegang saham untuk memberikan suara dalam pertemuan tahunan. Jika disetujui, pemecahan saham Tesla akan menjadi langkah terbaru bagi perusahaan.

Sebelumnya, Tesla pernah melakukan stock split 1:5 pada Agustus 2020 agar para karyawan dan investor lebih mudah memiliki sahamnya. Tesla mengatakan dewannya telah menyetujui proposal manajemen. Sementara rencana pembagian dividen saham akan bergantung pada persetujuan akhir.

Kabar pemecahan saham Tesla teranyar, juga muncul setelah pemecahan saham yang diumumkan oleh sejumlah raksasa teknologi termasuk Alphabet Inc, Amazon.com Inc dan Apple Inc dalam beberapa tahun terakhir. Saham perusahaan-perusahaan teknologi naik dalam reli yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Menurut pemberitaan Reuters sebelumnya, Tesla akan mengirimkan mobil pertama dari pabrik Gruenheide yang menelan investasi hingga 5 miliar euro atau US$5,5 miliar. Pabrik itu menandai investasi terbesar produsen mobil dalam sejarah Jerman baru-baru ini dan menjadi awal dari hub Eropa perdana bagi Tesla.

Tesla menerima lampu hijau terakhir dari otoritas lokal pada 4 Maret 2022 untuk memulai produksi. Pemerintah Jerman menyatakan mereka memenuhi beberapa kondisi, yang mencakup masalah seperti penggunaan air dan pengendalian polusi udara.  

Sebanyak 30 klien telah dipilih untuk menerima mobil pertama buatan pabrik Gruenheide. Mereka akan menerima konfigurasi Model Y Performance yakni kendaraan seharga 63.990 euro dengan jangkauan 514 km (320 mil). Tesla mengatakan pesanan baru dari pabrik dapat dikirimkan mulai April 2022.

Pada kapasitas penuh, pabrik Gruenheide akan memproduksi 500.000 mobil per tahun. Jumlah itu lebih dari 450.000 kendaraan baterai listrik yang dijual oleh Volkswagen sepanjang tahun lalu.

Related Topics